Senin 15 May 2017 09:48 WIB

Hasil UN Menurun, Pengamat: Benahi Kualitas Pendidik

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang guru sedang mengajar para siswa. (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang guru sedang mengajar para siswa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi pendidikan Indra Charismiaji menilai, turunnya hasil ujian nasional (UN) berhubungan dengan kualitas guru di sekolah tersebut. Menurutnya jika hasil ujian menurun artinya kualitas guru juga menurun.

"Kalau hasilnya turun, berarti kualitas pendidikan kita memang turun," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (14/5).

Menurutnya, turunnya kualitas pendidikan tidak lepas dari kualitas guru yang mengajar. Ia menyoroti, tingginya jagi guru PNS, tidak diimbangi dengan kualitas yang mumpuni. "Pemerintah dengan memberikan gaji guru PNS tinggi, enggak ada hasilnya," jelasnya.

Indra beranggapan, pembenahan guru harus dilakukan dengan meningkatkan kualitasnya. "Yang jadi problem, bukan masalah tingginya gaji, tapi apakah mereka layak ngajar di sekolah," jelasnya.

Indra menyebut, apabila melihat dari hasil uji kompetensi guru (UKG), para guru hanya memiliki poin lima hingga enam. Padahal, pemerintah mematok poin kelulusan, yakni delapan poin. "Itu akan berpengaruh pada kualitas anak didik. Kalau hasilnya turun, harus diperbaiki kualitas pendidikanya," tutur Indra.

Ia mengatakan, pemerintah daerah harus segera menyikapi hasil UN 2017. Salah satunya, yakni, pemda harus memiliki kontrol terhadap kualitas guru. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebut, berdasarkan hasil UN 2017, matematika menjadi mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian. Sebab, sekitar 70 persen nilai UN matematika, masih di bawah nilai 55.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement