Sabtu 13 May 2017 20:57 WIB

Cak Imin Ingatkan Gejala Situasi Politik yang tak Kondusif

 Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar mengingatkan situasi politik nasional yang mulai tidak kondisif.  

Hal ini, kata dia, terlihat dari berbagai peristiwa politik yang cenderung mengganggu jalannya pembangunan nasional yang lebih membutuhkan situasi kondusif.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin, situasi politik nasional tampaknya sudah terindikasi ada yang mulai membentur-membenturkan Presiden Jokowi dengan partai politik, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan elemen bangsa lainnya.

Situasi politik menjelang dan sesudah Pilkada DKI Jakarta pun, ungkap dia, tampaknya memberikan kontribusi pada meningkatnya suhu politik nasional.  Hal ini, juga dimanfaatkan oleh mereka yang sengaja membentur-benturkannya, sehingga situasi menjadi tidak kondusif.

Menurut Cak Imin, Bangsa Indonesia harus belajar dari sejarah. Pada saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ada yang sengaja menjalankan agenda untuk mengganggu Presiden Gus Dur.

“Pelajaran masa lalu harus kita ingat, ketika pemerintah diberhentikan di tengah jalan seperti pada masa Presiden Gus Dur. Hal ini yang harus harus dihindari,” kata Cak Imin saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu (13/5).

Untuk itu, Cak Imin, mengajak seluruh partai politik, elemen masyarakat, dan elemen bangsa bersatu mendukung pemerintahan Presiden Jokowi menuntaskannya sampai 2019. 

Apalagi, saat ini pemerintah sedang bekerja keras melaksanakan pembangunan nasional dan program-program pro rakyat. “Pembangunan membutuhkan situasi kondusif,” tutur dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement