REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat menyatakan Keraton Cirebon akan bersikap netral dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
"Di era demokrasi ini, Keraton harus mengayomi semua. Karena semua abdi dalam, warga, tersebar di semua partai. Jadi keraton tak berpolitik lagi," ujar Arief kepada wartawan, Jumat (12/5).
Arief mengatakan, yang terpenting semua calon gubernur harus memiliki visi dan misi yang baik dalam meningkatkan perekonomian. Hal ini, sangat penting karena persoalan tersebut masih banyak memiliki masalah terkait hal itu.
"Saat ini Jawa Barat masih mengalami persoalan mendasar seperti kemiskinan, pengangguran, hingga warga yang tidak bersekolah," kata Arief.
Menurut Arief, semua hal tersebut harus menjadi perhatian utama pemerintah baik kabupaten/kota, pusat, termasuk provinsi. Oleh karena itu, calon yang akan bertarung harus menyiapkan program-program yang mampu menjawab persoalan tersebut.
Sebagai contoh, calon yang terpilih nanti harus mampu memandirikan Jawa Barat, kalau bisa dalam segala hal. Apalagi, saat ini berbagai kebutuhan komoditas Jawa Barat berasal dari luar negeri. "Daging sapi, kambing, telur, bahkan sayuran dan buah-buahan," katanya.
Padahal, kata dia, provinsi ini kaya akan potensi alam. Tak hanya itu, jumlah penduduk yang banyak pun menjadi kekuatan lainnya di tatar Parahyangan ini. "Jawa Barat ini sangat potensial," katanya.
Selain bisa memenuhi kebutuhan sendiri, kata dia, calon gubernur yang terpilih nanti pun harus mampu mengembangkan potensi pariwisata Jawa Barat. "Gubernur harus bisa mengelola destinasi wisata," katanya.