REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah membentuk tim asistensi percepatan revitalisasi Keraton Kasunanan Solo. Tim itu terdiri dari Dewan Pertimbangan Presiden, Menteri Dalam Negri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pariwisata, Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Solo.
Selain berasal dari unsur Pemerintah, dilibatkan pula perwakilan Keraton Kasunanan Solo seperti Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung, Tejowulan dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo, Benowo serta pemerhari cagar budaya Nina Akbar Tandjung.
“Revitalisasi Keraton akan dilakukan bersama-sama di bawah koordinator Watimpres, tiga bulan ini tim ditargetkan dapat membentuk Badan Pengelolaan Keraton,” tutur Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo di Balai Kota Solo pada Jumat (12/5).
Lebih lanjut dia menjelaskan, tim asistensi berfokus pada pembangunan fisik keraton. Sementara anggaran revitalisasi keraton kasunanan Solo berasal dari beberapa kementerian. Misalnya saja seperti perbaikan Museum Keraton yang akan dilakukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedang eksterior bangunan, jelas Rudyatmo dikerjakan Kementrian PUPR.
Sementara untuk urusan promosi pariwisata dilakukan Kementrian Pariwisata. “Kami sangat fokus untuk percepatan revitalisasi Keraton ini,” katanya.
Sementara itu Direktur Jendral Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengungkapkan pihaknya akan memprioritaskan perbaikan fiaik dan penambahan fasilitas di museum Keraton. Selanjutnya pada perbaikan manajeman dan pengelolaan museum.
Menurutnya, untuk revitalisasi keraton Solo tak menutup kemungkinan bekerja sama dengan perusahaan-perusahan melalui dana CSR-nya. “Kita akan kerjakan semua setelah anggarannya siap,tapi sekarang belum tahu besaramnya, namun akan dajukan dalam APBN perubahan nanti,” katanya.