Jumat 12 May 2017 16:10 WIB

100 Negara Lebih Dukung Indonesia Masuk DK PBB

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
Menlu Retno LP Marsudi
Foto: ANTARA
Menlu Retno LP Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia semakin serius menarik dukungan untuk menjadi dewan keamanan tidak tetap dalam organisasi perserikatan bangsa-bangsa (PBB) 2019-2020. Jika terpilih, maka Indonesia akan kembali mendapat tempat serupa setelah sebelumnya sempat mendudukinya pada periode 1974-1975. Indonesia kemudian dipilih kembali untuk kedua kalinya pada periode 1995-1996 dan untuk ketiga kalinya pada periode 2007-2008.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dukungan dari berbagai negara yang mendukung Indonesia menjadi dewan keamanan tidak tetap PBB (DK PBB) memang sudah dilontarkan banyak negara sahabat. Terakhir Cile memastikan diri untuk mendukung Indonesia. Dukungan dari negara tersebut dikarenakan sebelumnya Indonesia juga telah memberikan dukungan serupa ketika Cile mengajukan diri untuk masuk dalam dewan keamanan tidak tetap PBB.

"Sudah cukup banyak, saya tidak bisa menyebutkan namanya. Tapi sudah cukup banyak sudah lebih dari 100 negara. Sudah cukup banyak sekali. Potensinya (masuk DK PBB tidak tetap) cukup besar sekali," ujar Retno di Istana Negara, Jumat (12/5).

Retno menjelaskan, keanggotaan dalam dewan keamanan tidak tetap PBB akan dijalani sejak 2019. Pemilihannya sendiri akan dilakukan mulai 2018. Indonesia sendiri sudah melakukan persiapan menggalang suara sejak jauh-jauh hari. Kemudian setelah melakukan konsolidasi dan memastikan untuk mengajukan diri barulah memulai kampanye yang semakin intensif pada negara-negara lain.

Dalam pertemuan dengan Presiden Cile, Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa Pemerintah Indonesia sangat menghargai dukungan Cile untuk mendorong Indonesia menjadi anggota dewan keamanan tidak tetap PBB. "Hal yang sama kami lakukan di tahun 2014 2015 (untuk Cile)," papar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement