Kamis 11 May 2017 19:46 WIB

Akom Rekomendasikan Kader Golkar Maju ke Pilgub Jabar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Ade Komarudin
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ade Komarudin

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kedatangan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil bertemu Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, mendapat sorotan dari pengurus partai lainnya. Salah satunya, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Golkar, Ade Komarudin (Akom) yang menilai, Golkar harus merekomendasikan kadernya maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar.

"Harus kader, termasuk calon Bupati Purwakarta nanti harus dari kader. Kalau bukan kader mau bagaimana," ujar Akom, saat menyambangi Kantor DPD Golkar Purwakarta, Kamis (11/5).

Menurut Akom, saat ini kader Golkar yang digadang-gadang maju pada Pilgub Jabar, yaitu Dedi Mulyadi. Selain kader, Dedi juga merupakan Ketua DPD Golkar Jabar.

Akan tetapi, kata Akom, saat ini DPP Partai Golkar mengisyaratkan tidak memberikan rekomendasi pada Dedi Mulyadi. Alasannya, karena hasil survei elektabilitasnya rendah. Elektabilitas Dedi di bawah Ridwan Kamil. Dalam merekomendasikan kadernya maju di Pilkada, kata Akom, partai politik selalu memperhatikan faktor survei elektabilitas dan popularitas.

"Teorinya bagus. Tapi, jangan melihat hasil survei saja. Ada faktor lain yang jadi pertimbangan," ujarnya.

Akom menjelaskan, pada Pilkada Jabar sebelumnya, Ahmad Heryawan (Aher), tidak diunggulkan. Tetapi, hasilnya justru menang. Lalu, pada Pilgub Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) melawan Fauzi Bowo (Foke), ternyata yang menang adalah Jokowi.

"Jangan gara-gara hasil survei, kader partai sendiri diabaikan. Padahal, kader tersebut punya potensi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement