REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung menargetkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara hingga akhir 2017 bisa mencapai 6 juta orang. Pihaknya optimis mengingat jumlah objek wisata di Kabupaten Bandung lebih dari 60 lokasi.
"Saat ini yang terdata objek wisata mencapai 30 lokasi namun jumlah tersebut bisa bertambah jika didata ulang kembali," ujar Kepala Bidang Pemasaran Disparbud, Vena Andriawan, Rabu (10/5).
Menurutnya, Disparbud yang baru terbentuk tiga bulan lalu tengah melakukan pendataan seputar hotel dan restauran di Kabupaten Bandung serta objek wisata. Sebab kebanyakan objek wisata di Kabupaten Bandung bukan milik pemda.
Ia menuturkan, kebanyakan objek wisata merupakan milik perhutani, PTPN, Indonesia Power dan BKSDA. Katanya, jumlah objek wisata yang banyak mendongkrak kunjungan wisatawan. Dimana, pada Februari kemarin di salah satu objek wisata jumlah kunjungan wisatawan mencapai 57 ribu pengunjung di akhir pekan.
Dirinya mengklaim jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung sejak Januari hingga Mei kurang lebih mencapai 2 hingga 3 juta pengunjung. Hal itu seiring munculnya objek wisata baru di daerah Ciwidey dan Rancabali.
Tidak hanya itu, untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Bandung, Vena mengatakan pihaknya akan membuat aplikasi pariwisata berbasis android yang memudahkan wisatawan berkunjung dan mengetahui seputar objek wisata.
"Saat ini masih dibahas (aplikasi). Tujuannua agar masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan informasi pariwisata di Kabupaten Bandung," katanya.
Ia berharap program promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah bisa diikuti oleh pengelola objek-objek wisata yang sebagian besar di bawah pengelolaan Perhutani, PTPN, Indonesia Power, dan BKSDA.
Saat ini juga katanya, pihaknya tengah berupaya agar wisatawan yang banyak berkunjung ke Bali bisa datang ke Kabupaten Bandung. Salah satu yang didorong adalah dengan kerjasama dengan ASITA dan maskapai penerbangan.