REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Ruas jalan lintas timur (Jalintim) yang menjadi langganan pemudik saat pulang kampung Idul Fitri, masih banyak yang rusak atau berlubang. Kerusakan jalan kerap mengganggu arus lalu lintas kendaraan dan menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas.
Kondisi rusaknya jalan mulai terpantau setelah melintas mulai dari Tegineneng (Kabupaten Pesawaran) hingga Simpang Pematang (Kabupaten Mesuji). Kerusakan jalan terparah terjadi setelah Bandar Jaya (Kabupaten Lampung Tengah) hingga Unit II (Kabupaten Tulangbawang).
Beberapa ruas jalan yang pernah berlubang sudah ditambal sementara, tetapi kondisi hujan masih mengguyur wilayah Lampung dan muatan barang kendaraan truk melebihi kapasitas membuat jalan kembali rusak. Lubang-lubang jalan yang menganga di badan jalan kerap menimbulkan kemacetan dan kecelakaan. Truk barang dan bus penumpang terpaksa bergerak melambat, khawatir terguling atau patah as roda.
Mulyadi, warga Desa Buluh Cawang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan, mengatakan, kerusakan jalintim sudah terjadi mulai dari desanya hingga Kabupaten Tulangbawang. Menurutnya, pemerintah segera memperbaiki jalan lintas tersebut sebelum arus mudik Lebaran mendatang.
“Terkadang tidak ada pilihan harus lewat jalintim ke Lampung. Tapi, jalannya sekarang banyak yang rusak, harus hati-hati dan waspada,” kata lelaki yang berstatus pegawai negeri di OKI tersebut.
DPRD Lampung akan menggelar dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Lampung dan Dinas Perhubungan Lampung, dalam waktu dekat sebelum Ramadhan. Komisi IV DPRD Lampung akan membicarakan persoalan kerusakan jalan dan pembatasan muatan barang kendaraan.
Waki Ketua Komisi IV DPRD Lampung Kadek Swadika mengatakan, kerusakan jalan menjadi penyebabnya karena terjadi kelebihan muatan barang kendaraan dengan kemampuan jalan. Menurutnya, perbaikan jalan lintas dan jalan provinsi segera dilakukan hingga kemantapan jalan mencapai 75 persen.
Ia mengatakan banyak hal yang menyebabkan jalan rusak. Salah satunya, lebih kapasitas muatan barang kendaraan menjadi penyebab utama jalan cepat rusak. Untuk itu, akan dibicarakan mengenai pembukaan kembali jembatan timbang atau upaya razia kendaraan portabel.