Sabtu 06 May 2017 23:01 WIB

Warga Jepara Diimbau Waspadai Angin Puyuh

Fenomena angin puyuh (ilustrasi).
Foto: AP Photo
Fenomena angin puyuh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Masyarakat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diminta mewaspadai ancaman puting beliung, karena bencana alam tersebut melanda sejumlah daerah di kota ini, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jepara Lulus Suprayitno.

"Kami mencatat, bencana puting beliung sudah terjadi hingga 20-an kali dengan lokasi tersebar di sejumlah daerah," ujarnya di Jepara, Sabtu (6/5).

Sementara bencana puting beliung terbaru, lanjut dia, hari ini terjadi di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Jepara. Akibat kejadian tersebut, katanya, sejumlah bangunan mengalami kerusakan bagian atapnya.

Untuk data bangunan yang mengalami kerusakan, katanya, masih dalam pendataan, karena dimungkinkan bencana alam tersebut tidak hanya terjadi di Desa Mantingan. Bencana alam tersebut, katanya, terjadi sekitar pukul 13.30 WIB saat cuaca mendung.

Kejadian tersebut menyebabkan beberapa bangunan rumah dan atap rumah warga rusak. Sebuah warung milik salah seorang warga yang berukuran 10x10 meter roboh, sedangkan brak mebel mengalami kerusakan pada sebagian atap, demikian halnya tiga brak mebel serupa milik warga lainnya juga mengalami kerusakan serupa.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng, bencana puting beliung diprediksi masih bisa terjadi hingga Mei 2017. Untuk itu, dia mengingatkan, masyarakat di Kabupaten Jepara untuk waspada.

"Bencana alam tersebut, memang tidak bisa diantisipasi," ujarnya.

Akan tetapi, lanjut dia, bencana alam tersebut jarang sekali menerjang bangunan yang ada pepohonannya, karena keberadaan penghijauan tersebut mampu mentralisir suhu yang tidak menentu, terkadang panas dan terkadang dingin. Kondisi tersebut, katanya, memang berpotensi terjadinya puting beliung, namun ketika ada pohon penghijauan, diyakini bisa mengurangi potensi bencana alam tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement