REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Riau mengimbau kepada ratusan tahanan Rumah Tahanan Negara Kelas II B Pekanbaru yang kabur pada Jumat (5/5) siang, agar menyerahkan diri kepada petugas.
"Sebaiknya menyerahkan diri, daripada nanti kontra produktif karena petugas kita di lapangan akan melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat (5/5).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, baik itu apabila menemukan orang atau warga yang mencurigakan, agar dapat melaporkan ke polisi terdekat.
Kerja sama masyarakat dengan petugas, katanya, akan membantu ratusan personel gabungan TNI dan Polda Riau yang kini terus berusaha menangkap kembali 300-an tahanan Rutan Kelas IIB Pekanbaru yang kabur, Jumat siang.
Dia juga mengimbau kepada pihak keluarga apabila mengetahui ada anggota keluarganya yang menjadi tahanan Rutan Kelas IIB Pekanbaru, untuk melaporkan ke polisi. "Kami tegaskan, petugas kita kini telah berada di lapangan dan siap melakukan tindakan tegas dan terukur untuk menangkap para tahanan yang kabur. Sebaiknya jalani hukuman sesuai proses yang berlaku," tuturnya.
Guntur juga meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir dengan kejadian itu. Ia meminta warga mengaktifkan kembali sistem keamanan keliling (siskamling).
Sedikitnya 200-300 tahanan Rutan Kelas IIB Pekanbaru atau dikenal sebagai Rutan Sialang Bungkuk kabur saat shalat Jumat. Tahanan yang masih dalam proses persidangan itu, kabur usai terjadi bentrokan di dalam rutan.
Saat ini, para tahanan yang terjerat pidana umum itu menyebar ke pemukiman warga dan menyebabkan masyarakat Kota Pekanbaru resah. Sebanyak 800 personel gabungan Polresta Pekanbaru dan Brimob Polda Riau hingga kini masih terus mengejar para tahanan. "Hingga malam ini sudah 140 tahanan yang berhasil ditangkap," kata Guntur.