Jumat 05 May 2017 18:05 WIB

Wujudkan Wisata Air, Sungai Pepe Diminta Dikeruk

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kali Pepe.
Foto: tataruangpertanahan.com
Kali Pepe.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo ingin sedimentasi sungai Pepe dikeruk. Hal tersebut sebagai bagian dari rencana Pemerintah Kota Solo untuk mewujudkan wisata air sungai Pepe.

Rudyatmo mengatakan tingkat kedalaman sungai Pepe yang seharusnya tiga meter kini hanya mencapai satu meter. “Saya ingin kedalaman sungai Pepe itu kembali lagi, nanti dikeruk itu sedimentasinya,” tutur Rudyatmo di Balai Kota pada Jumat (5/5).

Lebih lanjut dia mengungkapkan pengerukan sedimentasi sungai Pepe dapat dimulai dari sungai Pepe di Tirtonadi hingga pintu air Demangan. Kata dia, hal itu juga sejalan dengan proyek pembangunan manteling atau penguatan tebing sungai Pepe yang sedang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.  Dengan pembangunan manteling itu menjadi langkah kongkrit penanganan banjir di Solo.

“Sehingga kalau tebingnya sudah diperkuat, kemudian sedimentasinya dikeruk, akan membuat daya tampung airnya akan maksimal dan bisa digunakan untuk wisata air,” kata dia.

Diharapkan denggan pengerukan sedimentasi sungai Pepe itu dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan banjir. Di lain sisi, pengerukan sedimentasi tersebut menjadi langkah untuk mewujudkan wisata air di Solo. Sebab, dia meyakini sungai Pepe mempunyai potensi tersendiri untuk menjadi destinasi wisata baru di Solo. Terlebih warga di bantaran sungai itu pun mempunyai kratifitas dalam mendorong perekonomian dengan kerajianan-kerajinannya.

Sementara itu, untuk mencegah pencemaran sungai Pepe, Pemkot Solo telah menyiapkan instalasi pembuangan air limbah komunal bagi warga di bantaran sungai Pepe.

Sementara itu, Kuasa pengguna anggaran pelaksana jaringan sumber air, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Untoro Kurniawan mengatajan terdapat tiga proyek pengendalian banjir di Kota Solo yang terus dikebut pengerjaannya.

Yakni pembangunan embung dan bendungan karet Tirtonadi, pembangunan parapet bantaran sungai Bengawan Solo dan manteling sungai Pepe. Tiga proyek yang telah dimulai pengerjaannya pada tahub lalu itu ditargetkan selesai pada 2018.

“Kami masih terkendala dengan hunian warga yang masih ada di bantatan sungai, sehingga kami berharap Pemkot agar bisa menyelesaikan secepatnya relokasi warga,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement