Jumat 05 May 2017 17:01 WIB

Polisi Pekanbaru Imbau Warga Waspadai Ratusan Tahanan Kabur

Napi kabur
Foto: blogspot.com
Napi kabur

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru mengimbau warga mewaspadai ratusan tahanan Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru, yang kabur. Hingga kini sebagian sudah ditangkap dan sisanya masih dalam pengejaran.

"Polresta mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Pekanbaru agar waspada dan meminta untuk berkoordinasi dengan kepolisian terdekat apabila menemukan atau melihat orang yang mencurigakan," kata Kapolres Pekanbaru Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Jumat (5/5).

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat, mengatakan, ada sekitar 200 lebih tahanan yang kabur. Sebagian sudah diamankan. "Sudah diamankan sekitar 70 orang dari 200 lebih yang kabur," kata dia.

Menurutnya, kaburnya tahanan itu akibat akumulasi kekecewaan yang telah disampaikan dengan unjuk rasa. Akhirnya tahanan teriak-teriak keluar lalu dari kamar 2 B hingga mendobrak salah satu pintunya.

"Kekecewaan para tahanan terkait adanya pelayanan kurang optimal dari lapas. Itu terkait isi kamar yang jumlah orang ada dalam satu kamar. Kapasitasnya 361 orang namun sudah diisi 1.800 orang," ungkap Guntur.

Sebelumnya pada Jumat (5/5) sekitar pukul 12.30 WIB, dikabarkan telah terjadi kerusuhan di Rutan Sialang Bungkuk Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru yang mengakibatkan kurang lebih 200 napi melarikan diri, tapi masih dalam pengecekan.

"Berkaitan dengan hal tersebut polisi melakukan razia dan penyekatan pada jalur dan lokasi yang dimungkinkan dilewati atau dilalui untuk pelarian para napi," kata Kapolres.

Kaburnya napi tersebut membuat heboh warga karena ada yang terlihat berkeliaran dan coba ditangkap massa.

Itu karena ada yang mencoba masuk rumah warga seperti yang dialami Karmila. "Dia masuk rumah saya, Pak. Laki-laki dia suruh saya diam dan lalu dia memanjat loteng rumah saya," kata Karmila.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement