Kamis 04 May 2017 15:42 WIB

Tingginya Harga Pangan: Wali Kota Tasik: Jangan Banyakin Belanja Kalau Puasa

Rep: Rikzy Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Stok komoditas pokok di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya berada dalam kondisi stabil, Kamis, (4/5). Meski begitu ada yang mengalami kenaikan seperti telur dan bawang putih.
Foto: Rizky suryarandika
Stok komoditas pokok di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya berada dalam kondisi stabil, Kamis, (4/5). Meski begitu ada yang mengalami kenaikan seperti telur dan bawang putih.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menuding tingginya harga pangan akibat ulah masyarakat sendiri yang panik jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Perilaku pembelian secara besar-besaran lantaran panik ditengarai jadi biang keladinya.

Ia menegaskan bahwa stok pangan, khususnya beras berada dalam kondisi stabil bahkan hingga lebaran nanti. Sehingga ia mengimbau masyarakat tak melakukan panic buying.

"Saya sampaikan jangan khawatir ketersedian pangan, jangan terjadi panic buying berlebihan, biasa sajalah banyakin ibadah jangan belanja kalau puasa. Kalau panic buying akhirnya stok bisa terlambat bisa naikkan harga rugikan kita, ini karena perilaku sendiri," katanya pada wartawan, Kamis (4/5).

Ia menjanjikan Dinas Ketahanan Pangan siap menyediakan 100 ton beras untuk menjaga kestabilan harga. Nantinya, beras itu bisa dikeluarkan ke masyarakat jika terjadi fluktuasi harga supaya bisa distabilkan. Mengenai kualitas berasnya, kata dia, akan disesuaikan dengan standar masyarakat. Tak hanya beras, ke depannya direncanakan stok terhadap komoditas lain seperti daging, gula atau minyak goreng.

"Tahun ini dinas ketahanan pangan stok 100 ton beras, baru kami keluarkan kalau ada fluktuasi, jadi tidak hanya bulog. Nanti tak hanya beras tapi ada daging, daging beku 60-80 ribu tapi kami belum ada freezer besar, kalau itu ada aman. Kunci pasar tergantung ketersediaan, itu menentukan harga," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement