REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Kapitra Ampera mengatakan, GNPF berterimakasih atas banyaknya kiriman karangan bunga tanpa nama pengirim yang ditunjukan pada Polri dan Presiden.
Kapitra mengatakan, mereka yang mengirim karangan-karangan bunga juga mewakili aspirasi dari GNPF. "Kami berterimakasih kepada yang mengirimkan karangan bunga itu karena sudah mewakili aspirasi kita. Karena kita mencintai Republik ini, NKRI, dan orang-orang tua kita yang mendirikannya," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (3/5).
Kapitra menjelaskan, GNPF dan umat Islam Indonesia mencintai Pancasila sebagai negara. Pancasila, kata dia, dipelopori oleh orang-orang Islam seperti M Yamin, Soekarno. "Jadi nggak mungkin kita membencinya, karena itu produk umat islam semua, dan kita mencintai NKRI, mencintai pancasila," jelasnya.
Menurut Kapitra, apa yang disampaikan dalam tulisan-tulisan karangan bunga tersebut juga sudah mewakili aspirasi GNPF. "Kami juga mendukung terbebasnya NKRI dari Radikalisme, dan kita bukanlah orang yang radikal itu. "
Baca juga, Giliran Banjir Karangan Bunga Serbu Mabes Polri.