Rabu 03 May 2017 02:30 WIB

Visit Bogor Year 2018 Jadi Program Prioritas Bima Arya

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan penjelasan kepada peserta tour bus Uncal.
Foto: dok.Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan penjelasan kepada peserta tour bus Uncal.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor mencanangkan program Visit Bogor Year 2018 sebagai wujud city branding. Hal tersebut menjadi prioritas program Walikota Bogor, Bima Arya yang memasuki tahun keempat kepemimpinannya.

"Kami akan perkuat identitas kota, tahun 2018 Kota Bogor mencanangkan Visit Bogor Year 2018 bersama Kabupaten Bogor. Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak mulai dari perumusan hingga implementasi, saya ingin semua tersusun secara sistematis dan terpadu sehingga nantinya berdampak bagi roda perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Bima di Balaikota Bogor, Selasa (2/5).

City branding tersebut berdasarkan dengan 3 tiga pilar identitas Kota Bogor, yakni sebagai kota pintar (smart city), kota hijau (green city) dan kota pusaka (heritage city).

Menurut Bima, city branding berkaitan erat dengan identitas kota, jika kota tidak memilki identitas maka tidak akan diingat, tidak akan memiliki pembeda dan tidak bisa bersaing dengan kota lain.

Sehingga dampaknya berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan warga. Menurut Bima, Kota Bogor memiliki identitas yang kuat, hal ini berbeda dengan kota-kota lain yang masih mencari identitasnya.

"Identitas adalah kesatuan kompleksitas dari banyak variabel, pencitraan adalah bagian dari identitas tapi identitas bukan pencitraan. Identitas itu harus digali, dibangun, dipelihara dan terus dikuatkan. City Branding yang nantinya akan kami bangun tidak jauh dari tiga pilar identitas Kota Bogor, yakni sebagai Kota Pintar (Smart City), Kota Hijau (Green City) dan Kota Pusaka (Heritage City)," jelas Bima.

Bima menerangkan, sebelum memulai proses City Branding akan diawali dengan perbaikan infrastruktur dan sarana prasarana di Kota Bogor, sehingga semuanya menjadi tersambung antara apa yang diproyeksikan dengan realisasinya.

"Saat ini sudah terlihat hasilnya, namun pekerjaan rumah kami belum selesai. Setidaknya ditengah pusat kota sudah ada yang bisa kami ‘jual’, ketika taman dibangun, pedestrian dirapihkan dan perbaikan hal lainnya, tujuannya tidak hanya untuk mempercantik kota tapi ada target PAD," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement