REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei tak cukup hanya diperingati secara seremonial. Anies mengajak semua pihak untuk berkontribusi terhadap dunia pendidikan, sekecil apapun dan kapan saja tanpa batas waktu.
"Dan kontribusi terbesar kita untuk dunia pendidikan adalah kehadiran, keterlibatan. Siapa saja, profesi apa saja, sesekali mari datang ke sekolah tempat kita mengajar, datang ke guru yang mengajar kita lalu sampaikan apa yang akan kita bantu untuk mereka, ya sekolah kita, ya guru kita," kata dia di Matraman, Jakarta Timur, Selasa (2/5).
Menurut mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini, keberhasilan seseorang meniti karir di profesi masing-masing tak lepas dari peran guru sejak tingkat dasar dalam mendidik. Ketika orang itu sudah berhasil, kata dia, maka sudah waktunya untuk mengembalikan apa yang didapat dari sekolah.
"Jadi hari pendidikan itu mari jadikan kesempatan untuk refleksi pada diri kita masing-masing apa yang bisa kita kembalikan kepada dunia pendidikan," ujar dia.
Khusus untuk pemerintah, Anies menambahkan, tugasnya bukan lagi memperingati. Ia berjanji, DKI Jakarta yang akan dipimpinnya selama lima tahun ke depan akan memrioritaskan pendidikan yang berkualitas. Setiap anak didik juga akan dipastikan pendidikannya tuntas.
Anies mengatakan, kewajiban pemerintah adalah memikirkan pendidikan setiap saat. Sebab pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk menyiapkan masa depan bangsa yang lebih baik. "Kalau pemerintah ada hari pendidikan atau tidak, harus memikirkan pendidikan," kata mantan rektor Universitas Paramadina ini.