Selasa 02 May 2017 20:34 WIB

Anies Nilai Komunikasi Pemprov-Buruh-Pengusaha Mandek

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah buruh menggelar aksi Hari Buruh Internasional di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Pusat, Senin (1/5).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah buruh menggelar aksi Hari Buruh Internasional di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Pusat, Senin (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan buruh di Indonesia kembali turun ke jalan menuntut kenaikan upah, termasuk di DKI Jakarta, Senin (1/5). Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan menilai, peristiwa yang terjadi setiap tahun ini lantaran komunikasi yang kurang baik antara pemerintah, buruh dan pengusaha.

Di DKI Jakarta, menurut Anies, ada forum yang memang diadakan khusus untuk membicarakan hal tersebut. Forum itu mengamanatkan pertemuan rutin kalangan pengusaha, buruh dan Pemprov DKI. Aksi yang terjadi setiap tanggal 1 Mei, menurutnya, merupakan kumulatif lantaran forum tersebut tak dijalankan rutin.

"Salah satu hal yang kemarin kita bicarakan dengan buruh ialah forum untuk membicarakan ini tak pernah dijalankan. Ini laporannya dari temen temen buruh yang menceritakan. Coba anda cek kapan terakhir pertemuan, ketuanya wakil gubernur," kata dia di Matraman, Jakarta Timur, Selasa (2/5).

Anies tak menjelaskan forum tersebut. Namun, jika forum itu berjalan, Anies yakin persoalan upah dan lainnya terkait buruh bisa diselesaikan di forum tersebut. Sehingga, permasalahan tak terakumulasi dan berujung di aksi 1 Mei. Dia berjanji akan mengaktifkan kembali forum itu ketika resmi menjabat Oktober nanti.

"Sehingga ada mandek komunikasi itu, dan yang jadi tugas pemerintah adalah memfasilitasi pertemuan dialog itu. Kita akan intensifkan itu dan semua potensi masalah selesai," kata mantan rektor Universitas Paramadina ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement