Senin 01 May 2017 23:16 WIB

Pemkab Garut Dorong Penataan Pasar

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Joko Sadewo
Pembangunan pasar tradisional (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pembangunan pasar tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut tengah berusaha membenahi kesemrawutan sejumlah pasar tradisional demi meningkatkan rasa nyaman bagi pengunjung. Pembenahan pasar diharapkan ikut mendorong kemajuan ekonomi dari lingkup pasar.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Garut, Wawan Nurdin mengatakan upaya penataan pasar terus dilakukan. Sebab, pasar tradisional ikut menyumbang pertumbuhan perekonomian masyarakat. Guna mendukung hal itu, ia menyebut perlu didukung dengan sarana dan prasarana pasar yang memadai sehingga memberikan kesan menarik, nyaman dan aman bagi pengunjung.

"Pasar itu memang harus nyaman, kalau nyaman akan banyak yang berbelanja dan nantinya menumbuhkan ekonomi masyarakat," katanya pada wartawan.

Ia menjelaskan pemerintah daerah berupaya membangun pasar tradisional tingkat desa maupun induk secara bertahap yang disesuaikan dengan besarnya anggaran. Tercatat, sejak 2016 hingga saat ini sudah ada enam pasar desa dan pasar induk yang direvitalisasi.

"Yang sudah adalah Pasar Wanaraja, lalu sekarang sedang direvitalisai Pasar Samarang dengan anggaran Rp28 miliar," ujarnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah sedang merencanakan revitalisasi pasar lainnya seperti pasar tradisional di Bayongbong, Leles dan Kecamatan Pasirwangi.

"Banyak pasar yang perlu direvitalisasi, tapi sementara anggaran terbatas karena tahun ini tertarik untuk anggaran kebencanaan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement