REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perayaan Hari Buruh Internasional May Day di Kota Bandung masih diwarnai dengan sejumlah buruh perempuan yang mengikutsertakan anaknya dalam aksi unjukrasa. Ratusan buruh tersebut, berunjuk rasa di Balai Kota Bandung, untuk menuntut kesejahteraan.
"Di rumah tidak ada yang ngasuh, jadi bawa ke sini (Balai Kota Bandung, Red). Bapaknya kebetulan ada proyek membangun rumah," ujar salah satu buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Kota Bandung yang enggan disebutkan namanya, Senin (1/4).
Menurut buruh perempuan tersebut, selain tidak ada pengasuh, perayaan May Day kali ini dimaksimalkannya untuk sekaligus berwisata ke Balai Kota Bandung bersama anaknya. Karena, Balai Kota Bandung pada saat hari libur memang kerap digunakan sebagai tempat wisata murah.
"Kan enggak demo ke Gedung Sate, cuma ngumpul aja di Balai Kota sambil wisata bawa anak. Mumpung libur," katanya.
Berdasarkan pantauan, massa buruh FSP LEM SPSI Kota Bandung masih berkumpul di Balaikota Bandung. Rencananya, usai melakukan orasi di Kantor Pemerintah Kota Bandung tersebut, massa kemudian akan bergerak menuju Gedung Sate untuk bergabung dengan serikat buruh lainnya.
Sedangkan untuk buruh perempuan terutama yang membawa anak, tidak akan ikut serta ke Gedung Sate dan hanya akan berunjukrasa di Balai Kota Bandung.