Ahad 30 Apr 2017 05:41 WIB

Pencarian Korban Banjir Magelang Kembali Dilanjutkan Pagi Ini

Petugas mengevakuasi korban longsor dan banjir bandang di desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (29/4).
Foto: Nico Kurnia Jati
Petugas mengevakuasi korban longsor dan banjir bandang di desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG --  Pencarian korban banjir bandang di Dusun Nipis, Desa Sambungrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dihentikan sementara pada Sabtu (29/4) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Magelang Edy Susanto di Magelang, Ahad (30/4) mengatakan, penghentian sementara waktu karena sudah terlalu malam, kondisi gelap, dan menjaga keamanan, termasuk menjaga stamina para petugas bersama relawan.

Banjir bandang karena aliran Sungai Ndaru anakan yang menuju Sungai Ndaru di Desa Citrosono dan bermuara di Kali Elo, yang melewati Dusun Nepis, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, meluap serta membawa berbagai material longsor menerjang dusun setempat. Lima korban ditemukan meninggal dunia, yakni Sutar (50), Sumisah (60), Mirah (30), Monik (balita) anak dari Aryanti (bidan desa setempat), dan Slamet (60). Tiga korban luka dirawat di RSU Tidar Kota Magelang, yakni Aryanti (30), Nanda (13), dan Marlan (30). Satu korban luka lainnya di Puskesmas Rawat Inap Grabag I, Kabupaten Magelang.

Pencarian korban hilang dalam bencana itu, katanya, dilanjutkan Ahad (30/4) mulai pagi hari, antara lain suami dan anak sulung Aryanti, masing-masing Denu Catur dan Fazia, Mardiyah, dan Bu Pur (pembantu Aryanti). Ia mengatakan 519 personel diturunkan untuk melakukan penanganan terhadap banjir bandang di kawasan Gunung Andong dan Gunung Telomoyo Kabupaten Magelang itu.

Mereka, katanya, antara lain dari Tim SAR Kabupaten Magelang dan beberapa daerah sekitarnya, TNI, Polri, relawan, serta warga setempat. Penanganan bencana pada Sabtu (29/4) sore hingga malam hari, ujarnya, terutama untuk membuka akses lokasi dan evakuasi korban, sedangkan pada Minggu fokus untuk melanjutkan pencarian dan evakuasi korban. Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memprediksi kemungkinan terjadi bencana susulan di kawasan setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement