Sabtu 29 Apr 2017 16:28 WIB

Dahnil: Para Pendusta Agama Bersatu Lakukan Korupsi Sistematis

Rep: Fuji EP/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --PP Pemuda Muhammadiyah menyoroti perilaku para pendusta agama yang banyak merugikan rakyat. Para pendusta tersebut merampas hak orang-orang fakir, miskin dan yatim dengan cara korupsi.

"Kawan kita marah luar biasa terhadap sang penista dan kita kawal terus sampai proses hukum akhir. Tapi kawan, ada juga yang sangat mengerikan nan merusak peradaban yakni para pendusta agama, sejenak tengoklah Alquran, Surat Al-Maun," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Sabtu (29/4).

Ia mengungkapkan, kini para pendusta agama melalui praktik korupsi merampas hak-hak orang fakir, miskin, yatim dan mustad'afin. Praktik korupsi tersebut terstruktur, masif dan sistematis. Para pendusta agama tersebut juga melakukan perlawanan balik dengan berbagai cara untuk melemahkan agenda pemberantasan korupsi.

Ia menerangkan, saat ini KPK telah dilemahkan secara sistematis dari dalam. Kuda Troya yang dikirimkan ke dalam KPK sukses memporakporandakan KPK dari dalam. KPK juga dihajar kuat dari luar dengan berbagai cara.

Sehingga terjadi penurunan kepercayaan dan dukungan publik. Ia menegaskan, konstelasi ini berbahaya bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Kasus Novel Baswedan yang sejatinya bisa mengungkap kejahatan-kejahatan bandit politik yang bersembunyi di balik kata mulia hukum dan praktik ternak terorisme terhadap semua yang membahayakan sumber rente dan kekuasaan, tidak dituntaskan dengan segera. Kasus Tama S Lakun semoga tidak terulang terhadap Novel Baswedan, dilupakan dan selesai tanpa penyelesaian hukum, gelap siapa pelakunya," jelasnya.

Dahnil sekali lagi menegaskan, bandit politik bersatu, kenapa publik yang mengharapkan Indonesia bebas korupsi tidak bersatu? Jangan biarkan Indonesia menjadi bangsa yang bertoleransi terhadap korupsi. Lawan korupsi sampai akar-akarnya.

"Mari bersama ekspresikan berbagai bentuk kontribusi perlawananmu kawan. Mari berjamaah lawan korupsi, kawal KPK berani. Tuntaskan semua kasus korupsi, lawan angket DPR RI," tegasnya.

Baca juga,  Ini Alasan Tiga Fraksi Walk Out dalam Rapat Paripurna Hak Angket KPK.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement