Jumat 28 Apr 2017 18:39 WIB

Laman Telkomsel Dibajak, Ini Kata Menkominfo

Tampilan halaman utama website Telkomsel yang dipenuhi kata-kata tidak etis pada Jumat (28/4) pagi.
Tampilan halaman utama website Telkomsel yang dipenuhi kata-kata tidak etis pada Jumat (28/4) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, peretasan laman Telkomsel harus dianggap sebagai peringatan akan pentingnya keamanan siber atau cyber security.

"Jadi kalau diibaratkan kantor, ini hanya di depannya ajalah yang penting tidak ke dalam dan ini juga mengingatkan kita semua betapa pentingnya aspek cyber security," kata Rudiantara di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.

Laman Telkomsel diretas pada Jumat pagi, dan di halaman depannya dituliskan keluhan tentang mahalnya tarif internet dari operator tersebut.

Menurut Menkominfo, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah keamanan siber dengan merestrukturisasi organisasi yang telah ada menjadi badan siber nasional. "Sekarang masih ditunggu perpresnya, itu yang kaitannya dengan konteks cyber security," kata dia.

Selain menekankan pentingnya keamanan siber, Menkominfo juga meminta Telkomsel untuk memperhatikan keluhan yang disampaikan peretas tersebut. "Memang terlepas itu substansinya, ini menunjukkan sebetulnya concern stakeholders akan adanya jaringan internet yang tentunya lebih affordable, harganya lebih terjangkau oleh masyarakat secara umum," kata dia.

Namun, Rudiantara menambahkan, hukum ada harga ada kualitas juga berlaku dalam bisnis telekomunikasi. "Jangan selalu berpikir, istilah saya layanan yang mendekati gratis, kalau layanan yang mendekati gratis nanti operator memelihara jaringannya bagaimana," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement