REPUBLIKA.CO.ID,
TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tak akan memberi bantuan perbaikan rumah terhadap para korban gempa yang terjadi pada Senin (24/4) lalu. Pasalnya, perbaikan rumah korban gempa tak termasuk dalam komponen biaya tak terduga (BTT).
Bupati Tasik Uu Ruzhanul Ulum mengatakan mulanya ingin mencairkan BTT untuk keperluan perbaikan rumah korban gempa. Tetapi, ternyata hal tersebut tak bisa dilakukan. Sehingga ia menawarkan pembiayaan perbaikan rumah dari sumber lain.
Peristiwa gempa lalu tak dikategorikan sebagai situasi tanggap darurat dimana bisa mencairkan BTT. "Ini ternyata tak bisa dibawa dari bantuan biaya tak terduga, tapi dari sumber lain, apa yang kami sampaikan kemarin (pemberian bantuan perbaikan rumah) tak bisa terealisasi karena menurut kriteria tak bisa ambil dari BTT, tapi insya Allah ada dari sumber lain," katanya pada wartawan, Jumat (28/4).
Namun sampai saat ini, ia belum bisa memprediksi seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk perbaikan rumah korban gempa. Selain itu, ia juga belum mempunyai perkiraan akan meminta dana perbaikan ke pihak mana. "Belum ada kisaran, akan berusaha cari dana lain," ujarnya.
Di sisi lain, ia membantah adanya kabar kesimpangsiuran jumlah rumah rusak terdampak gempa. Menurutnya wajar saja jika masing-masing instansi seperti kantor Kecamatan atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempunyai data tersendiri. Sebab, nantinya data itu akan disinkronkan dan divalidasi kembali.
"Data itu akan dibahas kemudian disinkron sesuai situasi dan kondisi karena banyak badan pemerintah yang hitung, tapi nanti akan keluar angka yang sama, kami perlu waktu untuk evaluasi," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasik, EZ Alfian memprediksi jumlah kerugian akibat bencana gempa mencapai Rp 500 juta. Dalam hal pembiayaan perbaikan rumah terdampak gempa, ia menyarankan permintaan dana ke BUMN atau BUMD.
"Kami harap BUMN atau BUMD yang ada di Tasik bisa ikut membantu pendanaan perbaikan rumah warga sebagai bentuk tanggungjawab sosial," harapnya.