Rabu 26 Apr 2017 22:30 WIB

Konsumen Jakarta Minta 10 Hal Ini kepada Gubernur Baru

Rep: singgih wiryono/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasangan Cagub Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Paslon Anies-Sandi Kertajaya, Jakarta, Rabu (19/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Pasangan Cagub Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Paslon Anies-Sandi Kertajaya, Jakarta, Rabu (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Konsumen Jakarta, Muhammad Ridha mengatakan, Konsumen Jakarta memberikan 10 tuntutan pada gubernur terpilih DKI Jakarta. Ridha mengatakan, Paslon 3 Anies-Sandi sudah bisa diprediksi akan memenangkan dari hasil hitung form C1 sementara dari KPU dan bisa dijadikan data Anies-Sandi yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur baru DKI Jakarta

"Kami menitipkan beberapa hal, ada sepuluh, walaupun masih banyak hal yang disampaikan pihak konsumen," ujarnya saat dihubungu Republika.co.id, Rabu (26/4).

Ridha mengatakan, tuntutan tersebut disesuaikan dengan visi yang diusung paslon 3 yakni untuk menciptakan kebahagiaan warga jakarta. Berdasarkan pandangan Konsumen Jakarta, kata dia, bahwa jakarta bukan sebagai provinsi biasa, tapi menjadi tujuan bagi seluruh rakyat indnesia, jadi Anies-Sandi harus memberikan hal yang lebih.

Berikut adalah 10 tuntutan dari Konsumen Jakarta:

Satu, Jakarta sebagai sentra ekonomi dan pemerintahan menjadikannya kota tersibuk di Indonesia. Waktu adalah hal yang sangat penting dan menjadi penentu dalam keberhasilan kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Kecepatan dan ketepatan waktu menjadi tolok ukur bagi konsumen Jakarta dalam mencapai target kinerja. Berkaitan dengan waktu inilah, transportasi sebagai penunjang utama mobilitas warga harus segera dibenahi.

Dua, fasilitas pedestrian untuk pejalan kaki yang nyaman dan aman harus tersedia. Sempitnya ukuran, ditambah dengan adanya pedagang yang memakai badan trotoar, seringkali dikeluhkan oleh pengguna jalan. Terlebih lagi ada kendaraan roda dua yang melanggar aturan dengan naik ke trotoar. Tidak jarang pejalan kaki harus mengalah dan berjalan di badan jalan.

Tiga, tingginya tingkat polusi udara akibat banyaknya kendaraan bermotor. Selain udara yang tidak sehat, polusi suara yang dihasilkan kendaraan bermotor menambah ketidaknyamanan selama berada di jalan raya. Dalam hal ini konsumen Jakarta mengharapkan penghijauan yang mampu membuat udara bersih dan mengurangi kebisingan.

Empat, persoalan kriminalitas di jalanan dan di dalam transportasi umum masih menjadi momok bagi konsumen Jakarta. Perilaku ini sudah cukup menandakan rasa tidak aman dan tidak nyaman bagi pengguna transportasi umum.

Lima, Isu perumahan adalah isu menahun dan keseharian bagi warga Jakarta. Memiliki rumah yang layak huni, bersih, dan terjangkau, adalah harapan semua rumah tangga di ibukota.

Enam, persoalan sampah, yang saat ini masih berkutat pada permasalahan pendistibusian, harus mampu diberikan solusi. Mengatasi alur distribusi sampah merupakan persoalan pertama, namun penanganan sampah yang ramah lingkungan harus segera dilakukan.

Tujuh, keberadaan pasar tradisional, skala besar maupun kecil, tersebar di berbagai lokasi pemukiman. Yang paling mudah diamati adalah yang berada dipinggir jalan besar.

Delapan, keberadaan warung makan dan restoran yang menopang berjalannya roda ekonomi di Jakarta harus diperhatikan lebih serius. Selain mengejar harga murah, konsumen memperhitungkan lokasi warung atau restoran yang tidak jauh dari tempat mereka bekerja. Peran pemerintah untuk mendorong warung makan dan restoran untuk mampu melayani konsumen dengan makanan yang sehat, berkualitas, dan tentu saja dengan harga yang wajar.

Sembilan, persoalan perut ini lebih lanjut ada pada hidangan kuliner.Informasi tentang kehalalan produk makanan di tempat wisata juga penting. Sebagai contoh di daerah sekitar Kota Tua yang tidak sedikit menyajikan makanan yang tidak semua bisa dikonsumsi oleh Muslim.

Sepuluh, lebih dalam soal wisata, DKI Jakarta tidak memiliki tempat wisata yang cukup untuk kebutuhan rekreasi. Kebutuhan rekreasi yang dapat ditempuh dalam jarak dekat serta berbiaya murah sangat penting ditengah kesibukan aktivitas Ibukota. Alternatif tempat rekreasi selain mall yang mendorong perilaku konsumtif perlu dikembangkan oleh pemerintah yang baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement