REPUBLIKA.CO.ID, TEMBILAHAN -- Kapolres Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, AKBP Dolifar Manurung mengungkapkan, pelaku pelemparan bom molotov di sejumlah bank di daerah itu diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Dolifar mengatakan pelaku bernama Suh alias Wen, terlihat memiliki sikap yang labil dan jawabannya kerap ngawur saat dilakukan pemeriksaan. "Beberapa jawaban pelaku atas pertanyaan penyidik menyangkut perbuatannya, terlihat tidak nyambung alias ngawur dan di luar logika," katanya, Rabu (26/4).
Dolifar menjelaskan, kasus pelemparan bom molotov yang terjadi di halaman kantor Bank Riau-Kepri dan BNI Cabang Tembilahan, pada Sabtu (18/2) dan Selasa (25/4), dilakukan oleh pelaku yang sama.
Pelaku adalah Suh alias Wen (46), merupakan warga Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir. Pelaku juga sempat mengaku bahwa, perbuatan yang dilakukannya secara berulang-ulang itu dilatar belakangi atas kekecewaanya terhadap pelayanan kedua Bank tersebut. Padahal, berdasarkan penyelidikan, pelaku bukanlah nasabah Bank Riau Kepri maupun BNI Cabang Tembilahan.
Untuk itulah, pihak kepolisian bermaksud akan membawa pelaku ke RS Pekanbaru untuk mengetahui secara pasti kondisi kejiwaannya, karena perlu pemeriksaan ahli untuk menentukan langkah hukum yang akan diberikan.
Diberitakan sebelumnya, bahwa pada hari Selasa (25/4) sekira pukul 16.15 WIB, pelaku diamankan oleh tiga orang Personel Polsek Kawasan Pelabuhan Tembilahan saat pelaku tengah melancarkan aksinya di halaman kantor Bank Riau Kepri dan Bank BNI cabang Tembilahan.
Aksi yang sama juga sempat dilakukannya pada Sabtu (18/2) lalu sekira pukul 12.45 WIB dengan tempat dan lokasi yang sama.