Ahad 23 Apr 2017 13:02 WIB

Pengamat: Ahok Populer di Jakarta, Tapi Belum Tentu di Bali

Rep: Aziza Fanny Larasati/ Red: Teguh Firmansyah
Petisi mendorong Ahok untuk menjadi Gubernur Bali
Foto: Change.org
Petisi mendorong Ahok untuk menjadi Gubernur Bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wika Ganesha membuat petisi dukungan supaya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi cagub Bali 1 setelah kalah di Pilkada DKI pada Rabu (19/4) lalu. Namun sejumlah pengamat menilai peluang Ahok untuk menjadi gubernur Bali tidaklah mudah.

Idil Akbar, seorang Pengamat Politik Universitas Padjadjaran mengatakan petisi adalah sesuatu yang wajar.  “Itu kan sebuah bagian dari demokrasi yang ingin dibangun oleh masyarakat terhadap sosok Ahok. Mungkin dalam pandangan mereka, Ahok dapat membangun daerah lain selain Jakarta,” ujarnya saat dihubungi pada Ahad (23/4).

Menurutnya, terdapat beberapa indikator untuk dapat melihat peluang Ahok menjadi Bali 1, termasuk unsur sosial. Ia berpendapat Bali termasuk daerah yang cukup kuat dalam unsur budaya, sosial, adat istiadat dan primordialismenya.

“Saya rasa akan butuh kerja keras untuk bisa mengubah cara pandang masyarakat Bali terhadap sosok Ahok,” ujarnya.

Terlebih lagi, kata ia, Ahok bukanlah orang Bali dan tidak memiliki sejarah di Bali.  “Tidak serta merta, Ahok populer di Jakarta atau bahkan di Indonesia, kemudian bisa dipilih oleh masyarakat di daerah. Politik itu kan dinamis. Karena dia popularitasnya tinggi di Jakarta, bukan berarti punya elektabilitas yang tinggi di Bali,” ujar Idil.

Ia menilai dari segi kapasitas dan kapabilitas Ahok juga masih dalam perdebatan. “Mungkin dia bisa memajukan DKI Jakarta dalam konteks beberapa kebijakan. Tapi Bali tentu berbeda dengan DKI Jakarta,” ujarnya menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement