Jumat 21 Apr 2017 22:03 WIB

BBKSDA Dalami Penyebab Kematian Gajah di Dusun Pancasila

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seekor gajah Sumatera mati (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Seekor gajah Sumatera mati (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seekor gajah ditemukan mati di dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Sei Lapan, Langkat, Sumut beberapa waktu lalu. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut masih mendalami penyebab kematian gajah tersebut.

Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi mengatakan, laporan kematian gajah itu diterima pihaknya, Selasa (18/4) sekitar pukul 12.00 WIB. Gajah itu ditemukan mati di areal kebun PT Perkebunan Inti Sawit Subur (PISS).

"Mendapat informasi tersebut, petugas berkoordinasi dengan Manager Kebun PT PISS untuk melakukan pengecekan ke lapangan dan pukul 15.30 WIB petugas menemukan gajah yang mati itu dan juga terlihat seekor anak gajah yang berada di sekitar bangkai induk gajah itu," kata Hotmauli, Jumat (21/4).

Hotmauli menjelaskan, pasca dievakuasi, petugas lalu melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian gajah tersebut pada Rabu (19/4). Selain itu, petugas juga turun ke lokasi untuk menyelamatkan anak gajah yang diduga masih terdapat di sekitar lokasi.

"Namun, saat hendak dilakukan rescue, petugas sudah tidak menemukan anak gajah itu karena telah masuk ke kawasan Taman Nasional Gunung Lueser atau TNGL yang berjarak 1 km dari lokasi penemuan gajah," ujar dia.

Menurut Hotmauli, dari hasil pengamatan visual oleh dokter hewan, tidak ditemukan luka yang signifikan pada tubuh gajah yang dapat menyebabkan kematian. Gajah yang mati tersebut diketahui berjenis kelamin betina dengan perkiraan umur 12-15 tahun. "Hanya saja dokter menemukan luka kecil dan bekas luka lama," kata Hotmauli.

Hotmauli mengatakan, sample bagian tubuh gajah tersebut telah dibawa untuk dilakukan uji laboratorium. Pengujian ini, lanjutnya, untuk mengetahui penyebab kematian gajah tersebut. Saat ini, gajah yang mati itu telah dikuburkan tidak jauh dari lokasi ditemukannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement