Jumat 21 Apr 2017 16:10 WIB
Pilkada DKI

Anies Minta Warga Jakarta Bersatu Usai Pilkada

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu sejumlah wartawan usai melakukan pencoblosan pilkada Jakarta.
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu sejumlah wartawan usai melakukan pencoblosan pilkada Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengajak warga untuk bersatu setelah Pilkada DKI Jakarta. Salam tiga jari yang sebelumnya digunakan sebagai simbol dukungan terhadap Anies-Sandi selama kampanye kini diminta menjadi salam bersama.

"Sampaikan salam bersama, sampaikan juga dalam pesan pidato bapak ibu sekalian yang membawa kesejukan, tenang dan damai untuk semua warga Jakarta," kata Anies usai salat Jumat berjamaah di Masjid Al Hidayah di Jalan Kebon Baru Nomor 49, RT 5/RW 12, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (21/4).

Mantan Mendikbud ke-29 ini mengingatkan warga Bukit Duri yang mendukungnya untuk tidak memusuhi warga yang mendukung dan memilih pasangan calon lain pada 19 April kemarin. Dia juga menghimbau warga untuk saling rukun yang menunjukan makna umat muslim yang sesuangguhnya.

"Karena mereka adalah sahabat kita semua, mari jangkau mereka tidak boleh dimusuhi. Kita tunjukan umat Islam adalah sebagai orang yang rahmatan lil alamin," ujar Mantan Rektor Paramadina itu.

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, mengatakan, hasil resmi dari Pilkada Putaran Kedua DKI Jakarta ini tetap menunggu penetapan dari KPU. Adapun hasil resmi itu didapatkan dari perhitungan secara manual dan berjenjang. "Karena itu memang perlu waktu yang agak lama," kata Sumarno di Jakarta Selatan, Kamis (20/4).

Sumarno menghargai hasil hitung cepat termasuk pemindaian C1 oleh KPU. Namun, Sumarno menekankan jika hasil itu bukanlah hasi resmi, meski pemindaian C1 sendiri sudah 100 persen. Menurit Sumarno, hasil itu berupa gambaran umum dan informasi pendahuluan. Lebih lanjut, perhitungan manual akan direkapitulasi KPU.

"Seluruh TPS akan dihitung yang melibatkan dua saksi paslon, panwas, sehingga kemudian hasilnya benar-benar valid semuanya," ujar Sumarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement