Kamis 20 Apr 2017 13:42 WIB

Tim Anggaran Anies-Sandi Mulai 'Pemanasan'

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Angga Indrawan
 Cagub DKI Jakarta Anies (kiri) Baswedan berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/4).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Cagub DKI Jakarta Anies (kiri) Baswedan berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Kota Jakarta hampir pasti akan menjemput pemimpin baru pada bulan Oktober 2017 mendatang. Hasil pemungutan suara Pilkada DKI, Rabu (19/4), menempatkan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul atas pesaingnya, Ahok-Djarot dalam hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.

Proses transisi kepemimpinan menjadi salah satu yang perlu dilakukan paslon terpilih dengan pejawat (incumbent) yang saat ini masih menjabat sebagai gubernur DKI. Pembahasan itu diakui Anies dan Ahok menjadi salah satu topik yang dibicarakan saat keduanya bertemu di Balai Kota, Kamis (20/4) pagi. Pertemuan yang berlangsung santai itu menyepakati perlunya mempersiapkan transisi.

"Tadi disepakati tim anggaran kita yang nanti menerjemahkan program-program yang dijanjikan untuk dilaksanakan, akan dibicarakan dengan penyusun anggaran tim pemda," kata Anies di Balai Kota.

Anies menjelaskan, jadwal pilkada sampai pelantikan gubernur terpilih dengan siklus anggaran tahunan tidak pas. Pelantikan yang dilakukan pada bulan Oktober tidak memberi ruang pada gubernur baru untuk melakukan penyusunan anggaran tahun 2018. Alasan itu menjadikan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antara gubernur terpilih dan gubernur yang masih menjabat.

Baca: Timses Dua Paslon di Kepulauan Seribu Jajaki Rekonsiliasi

Jika tidak ada pembicaraan awal seperti yang dilakukannya dengan Basuki, anggaran yang disusun nantinya tidak mencerminkan rencana-rencana yang dijanjikan dalam kampanye pasangan cagub cawagub terpilih. Gubernur baru hanya akan menjalankan program yang disusun gubernur lama yang telah disepakati dengan DPRD DKI sebelum pelantikan gubernur terpilih pada Oktober nanti.

"Kalau tidak ada pembicaraan ini, ‎nanti bisa-bisa rencana gubernur baru, baru bisa dilaksanakan tahun 2019, karena 2018 anggarannya sudah disusun sekarang," ujar Anies.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini juga mengapresiasi keterbukaan Ahok untuk bekerja sama memuluskan proses transisi kepemimpinan. Sikap ini dinilai sebagai bentuk kebesaran hati dalam memegang prinsip demokrasi yang telah disepakati bersama. Ke depan, kata Anies, tim Anies-Sandi akan bekerja sama dengan Pemprov DKI dalam penyusunan anggaran.

"Beliau (Ahok) sendiri tadi menyampaikan, sudah Pak Anies, timnya saja kita saling bertemu ‎dan kemudian nanti anggaran yang disusun supaya sudah memasukkan rencana 2018," ujar Anies menirukan ucapan Ahok.

Namun, Anies enggan membicarakan lebih jauh terkait program-program yang diprioritaskan akan dimasukkan anggaran 2018. Ia merasa itu hal teknis yang tidak tepat dibicarakan saat ini. Dia mengaku akan berbicara terkait program, rencana realisasi dan segala aspek yang menunjangnya setelah ada keputusan resmi dari KPU DKI.

Pertemuan Anies dengan Ahok, Kamis (20/4) pagi, lebih ditujukan untuk menyatukan kembali semua elemen yang sempat terpolarisasi akibat kontestasi menuju kursi DKI1 itu. Dan, kedua kontestan cagub DKI itu juga berkomitmen untuk bekersama dalam masa transisi kepemimpinan.

"Kenapa cepat bertemu Pak Basuki, karena kita ingin persatuan di Jakarta kita jaga, kita bangun bersama," ujar dia.

Saat masih masa kampanye, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan telah menyiapkan berbagai rencana jika terpilih dalam pemungutan suara 19 April. Salah satu yang dipersiapkan Anies-Sandi adalah tim transisi untuk mempercepat proses bekerja.

Sandi mengatakan, yang tergabung di tim tersebut di antaranya adalah Fadjar Panjaitan dan Triwisaksana. Fajar merupakan mantan sekretaris daerah di era gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Fajar juga pernah menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) gubernur.

Sementara Triwisaksana adalah politikus PKS yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Triwisaksana, dinilai Sandi, mengerti tentang masalah penganggaran sehingga dimasukkan dalam tim transisi ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement