REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai tokoh yang sangat menghargai kebinekaan. Sebagai cucu dari salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia, AR Baswedan, Anies dianggap memiliki tanggung jawab untuk merawat NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dan hal tersebut ditunjukkan dari pola dan perilaku politik Anies selama Pilkada DKI yang tidak mendikotomikan prinsip beragama, bernegara, dan berbhinneka.
"Sikap ini menjadi bagian dari proses untuk memastikan bahwa demokrasi kita berkembang lebih baik dari waktu ke waktu," ujar Hidayat dalam konferensi pers bersama pasangan Anies-Sandi di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (19/4).
Berkaitan dengan Pilkada DKI yang sempat diwarnai isu SARA dan memicu pergerakan dari umat Islam seperti terlihat pada aksi 212 dan 313, Hidayat menjelaskan bahwa gerakan-gerakan seperti itu tidak perlu menimbulkan kekhawatiran karena dilaksanakan dengan damai. "Sekarang pun pilkada berlangsung dengan aman dan damai. Tidak ada pergerakan dari kalangan umat Islam yang menimbulkan kekhawatiran. Semuanya berjalan tertib sesuai aturan hukum, sesuai arahan polisi dan TNI," tuturnya.
Wakil Ketua MPR itu berharap situasi kondusif selama hari H Pilkada DKI putaran kedua dapat terus dipertahankan hingga KPU DKI Jakarta mengumumkan secara resmi hasil rekapitulasi suara.
Sependapat dengan Hidayat, Presiden PKS Sohibul Iman mengimbau tim sukses, pendukung, dan relawan Anies-Sandi agar tidak mudah terprovokasi oleh berbagai hal yang memicu ketegangan pascapilkada. Ia berharap pasangan Anies-Sandi memperoleh kemenangan yang berkah, bermartabat, serta mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk warga ibu kota.
"Insya Allah kita semua berkomitmen menjaga pilkada ini dengan jujur, adil, bersih, dan demokratis sehingga melahirkan pemimpin yang kita inginkan," kata Sohibul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika