REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur pejawat, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat masih optimistis memenangkan bursa Pilkada DKI di putaran kedua. Tim pemenangan masih ingin menunggu hasil hitung sebenarnya dari KPU DKI.
"Sangat (optimis) dong. Sampai ada hasil akhir yang final ya optimistis, perjuangan enggak boleh berhenti kan," kata juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni di Hotel Pullman, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Menurut Raja, hasil hitung cepat belum menjadi jaminan pasangan lawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memenangkan Pilkada putaran kedua. "Jadi masih sulit untuk diambil kesimpulan ya harus tunggu sampai datanya representatif, biasanya 70-80 persen sudah bisa," katanya.
Raja menilai, hal yang terpenting adalah terus memantau dan mengawasi proses penghitungan suara. "Yang jelas data-data terus dikoleksi di bawah, berapa kecurangan dengan potensi menganggu, kita kumpulkan. Kita lihat nanti seberapa sistematis kecurangan itu, seberapa besar, penyebaran kayak gimana," kata dia.
Pantauan Republika.co.id di posko pemenangan Ahok-Djarot di Ballroom Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/4), para relawan tampak tidak bersemangat saat melihat hasil quick count sementara dari sebuah TV layar datar yang berada di ballroom tersebut. Adapun data yang ditayangkan merupakan quick count yang diselenggarakan Partai Golkar bersama Cyrus Network.
Berdasarkan data sementara pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Ahok-Djarot memperoleh 43,3 persen. Sedangkan pasangan Anies-Sandi memperoleh 56,7 persen suara.
Beberapa relawan tampak saling memberikan komentar sebagai bentuk kekecewannya kekalahan Ahok-Djarot dalam survei hitung cepat. "Jauh juga bedanya," ujar salah seorang relawan saat berbincang dengan relawan lainnya. Pasangan Ahok-Djarot beserta tim pemenangan saat ini melaksanakan konferensi pers di Hotel Pullman.