Rabu 19 Apr 2017 14:45 WIB

Panwaslu: Kiriman Sapi ke Kepulauan Seribu Baru Pertama Kali

Rep: Ali Yusuf/ Red: Karta Raharja Ucu
Dua ekor sapi limosin di depan sekretariat DPC PDIP Pulau Kelapa. Total ada lima sapi yang di potong setelah pencoblosan di pulau ini.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Dua ekor sapi limosin di depan sekretariat DPC PDIP Pulau Kelapa. Total ada lima sapi yang di potong setelah pencoblosan di pulau ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SERIBU -- Ketua Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kepulauan Seribu Syarifuddin menyatakan kiriman 23 ekor sapi, 150 sembako dan alat bantu disabilitas tidak perna ada sebelumnya. Ia berkata, kiriman tersebut adalah yang pertama mereka amankan selama penyelenggaraan Pemilu DKI Jakarta.

"Tahun-tahun sebelumnya tidak ada hal pembagian menjelang pecoblosan. Jangankan sapi, sembako aja tidak bisa masuk," katanya saat berbincang dengan Republika di Kelurahan Pulau Kelapa, Selasa, (18/4).

Menurut Syarifuddin yang menjabat Ketua Panwas selama tiga periode ini mengatakan, dugaan pembagian berupa barang juga tidak terjadi, pada putaran pertama pilkada DKI yang jatuh pada 17 Februari 2017. "Tidak ada. Maraknya memang tahun ini (pembagian logistik untuk dibagikan ke setiap simpatisan pasangan calon)," ujarnya.

(Baca Juga: Panwaslu Pergoki Simpatisan Ahok-Djarot Kirim 23 Sapi ke Kepulauan Seribu)

Sebelumnya, politikus PDIP Prasetyo mengklaim bagi-bagi sapi merupakan suatu hal yang sering dilakukan partainya kepada simpatis di setiap daerah-daerah. Tim Sukses (timses) pasangan calon (Paslon), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Prasetio Edi tak menampik adanya pengiriman sapi-sapi ke Pulau Seribu. Namun sapi-sapi yang dikirim ke Pulau Seribu beberapa waktu bukan untuk Paslon Ahok-Djarot.

Prasetio mengaku sapi itu merupakan bantuan dari PDI Perjuangan untuk DPC yang ada di Pulau Seribu. Dia menjelaskan, bantuan itu rutin dilakukan, bukan hanya pada masa Pilkada saja dan sudah menjadi rutinitas.

“Kita partai memberi sapi itu untuk membantu PAC kami di Pulau Seribu, bukan untuk calon itu rutinitas kita. Di internal kami saling membantu itu sudah biasa,” ucap Edi.

Edi juga membantah pihaknya telah melakukan praktik bagi-bagi sembako di masa tenang Pilkada DKI putaran dua.  Menurutnya adanya tumpukan sembako yang sempat diberitakan sejumlah media itu untuk para relawan Paslon nomor urut dua, bukan untuk dibagikan ke warga. Kemudian untuk pasar murah sembako merupakan inisiatif relawan sendiri bukan instruksi dari timses.

(Baca Juga: Soal Pengiriman Sapi ke Pulau Seribu, Ini Jawaban Timses Ahok)

Tapi menurut sepengetahuan Syafruddin tidak pernah ada pembagian sapi untuk kader di DPC PDIP. Apalagi sampai lima ekor. "Gak tahu itu kan partai. Tetapi karena pembagiannya pada saat masa tenang pilkada maka saya amankan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement