REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu panitia dan penggerak Tamasya Al Maidah Ustaz Bukhori Muslim mengatakan saat ini suasana di TPS 5, Kampung Pulo, Jakarta Timur sudah kembali kondusif dan semua TPS di Kampung Pulo aman terkendali. Selain ada peserta Tamasya Al Maidah, ada juga tim dari Forum Betawi Rempug (FBR) yang membantu mengawasi.
"Selain peserta dari Tamasya, ada tim dari FBR berada di dekat lokasi di hampir semua TPS. Tim Tamasya itu dari rombongan tim Cirebon dua mobil, sama satu mobil dari Purwakarta," katanya.
Bukhori tak dapat menyebutkan berapa jumlah keseluruhan peserta Tamasya Al Maidah yang saat ini berada di TPS. Namun, kata dia, jumlah tersebut nantinya dapat diketahui setelah peserta berkumpul di Masjid Istiqlal pada waktu Maghrib. "Belum terekam (jumlahnya). Kita lihat nanti yang hadir di Istiqlal ya," ucapnya.
Sebelumnya, ia menyebut ada kericuhan di TPS 5, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Dia mengatakan pendukung Paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapatkan intimidasi dari preman.
Ia mengatakan peserta Tamasya Al Maidah tetap turun ke lapangan pada hari pencoblosan yang berlangsung hari ini. Untuk di Kampung Pulo sendiri setidaknya ada tiga mobil yang turun ke lokasi.
"Saya lagi di Kampung Pulo. Ada tiga empat mobil di sini karena tadi ada kekacauan di sini. Diimtimidasi preman-preman. Pemilih yang mendukung paslon nomor tiga dihalang-halangi," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (19/4).
Ia menuturkan, kericuhan tersebut terjadi lantaran ada kesalahpahaman antara pendukung Anies dan pendukung paslon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. "Itu karena ada kesalahpahaman karena banyak gerombolan Ahok yang pakai baju kotak-kotak. Jadi yang pendukung Anies merasa tidak nyaman saja," ucapnya.
Baca: KPU Imbau Masyarakat tak Perdebatkan Hasil Hitung Cepat Pilkada