Selasa 18 Apr 2017 21:40 WIB

Bawaslu: Paslon Harus Terima Hasil Pilkada dengan Lapang Dada

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Kandidat calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan Kandidat nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada debat putaran kedua atau debat terakhir Cagub-Cawagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kandidat calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan Kandidat nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada debat putaran kedua atau debat terakhir Cagub-Cawagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja meminta dua paslon peserta Pilkada DKI Jakarta siap menerima hasil akhir pemungutan suara putaran kedua Pilkada pada Rabu (18/4) besok. Pihaknya pun meminta tim sukses dan semua pihak dapat menjaga kondusifitas Ibu Kota selama proses pemungutan dan penghitungan suara.

"Jika sudah melalui proses pemungutan suara, kami minta semua paslon berikut tim pemenangan mampu menerima hasilnya dengan baik. Mohon apapun hasilnya dapat diterima dengan lapang dada," ujar Rahmat di kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/4).

Menurutnya, siapapun yang memenangkan Pilkada DKI Jakarta adalah putera terbaik bangsa. Jika salah satu pihak yang merasa keberatan dengan hasil akhir pemungutan suara, kata Rahmat, bisa menindaklanjuti ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Meski mungkin nanti selisih hasil akhir Pilkada Jakarta begitu ketat seperti Pilpres 2014 lalu, kami harap semua pihak mampu bersikap negarawan," tegasnya.

Pihaknya pun mengingatkan semua paslon dapat menjaga kondusifitas selama pemungutan hingga penghitungan suara selesai. Bawaslu mengimbau semua paslon mengendalikan massa pendukungnya, baik yang berada di lapangan maupun di kawasan TPS.

Bawaslu mengharapkan seluruh tim sukses,  pengawas dari pihak paslon maupun relawan tidak melakukan hal-hak yang dapat mengesankan intimidasi bagi pemilih. "Terakhir, kami minta kepada aparat keamanan yang mengamankan proses pemungutan suara agar menjaga netralitas," tambah Rahmat.

Pada Rabu, warga DKI Jakarta akan menggunakan hak pilihnya di 13.034 TPS di seluruh wilayah Jakarta. Jumlah warga yang telah terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 7.218.280 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement