Selasa 18 Apr 2017 17:05 WIB

Pindad Juga Produksi Alat Pertanian

Sejumlah pekerja mengerjakan salah satu bagian dari produk Pindad Excava 200 kelas 20 ton buatan PT Pindad di Kota Bandung, Kamis (10/9).  ( Foto: Septianjar Muharam)
Sejumlah pekerja mengerjakan salah satu bagian dari produk Pindad Excava 200 kelas 20 ton buatan PT Pindad di Kota Bandung, Kamis (10/9). ( Foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pindad (Persero) perusahaan milik negara yang khusus memproduksi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) kini juga memproduksi Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Langkah ini untuk mendukung percepatan program ketahanan pangan pemerintah.

"Salah satu pemikiran kenapa kita ikut membantu program percepatan swasembada pangan karena kita memiliki keunggulan penguasaan teknologi. Jadi sangat salah jika Pindad tidak turut membantu pertanian, tindakan nyata yang kita lakukan dengan bergandengan tangan dengan Kementan dan juga komitmen dari TNI melalui Panglima TNI maka kita menyediakan diri untuk turut membantu," ujar Bobby Sumardiat Atmosudirjo, Direktur Produk Industrial Pindad di acara Lomba Tembak Media, Bandung, Selasa (18/4).

Menurutnya selama ini Indonesia masih mengimpor berbagai bahan pangan dari negara-negara lain, maka diharapkan dengan alat pertanian yang diproduksi Pindad ini kapasitan dan kualitas produksi pangan dalam negeri meningkat.

"Diharapkan dengan adanya produk ini, mudah-mudahan dalam dua tahun ke depan kita tidak perlu mengimpor lagi dari luar," tambahnya.

Rencananya Pindad akan meluncurkan tiga alsintan pada 5 Mei nanti, traktor multiguna, mesin pengolahan tanah dan tanam, mesin rota tanam amphibi, dan mesin panen mult komoditas. Untuk mengembangkn berbagai mesin ini Pindad menerima masukan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementeian Pertanian.

"Selama ini banyak beredar mesin-mesin impor, namun dari masukan yang kami terima dari Kementerian Pertanian dan penggunanya, ada beberapa kendala dari mesin-mesin tersebut. Pertama kualitasnya dan yang kedua kesesuaian dimensional alat pengolahnya. Karena alat pengolahan tanah dan penanaman harus menyesuaikan denga profil tanah, cuaca dan anatomi tanamannya. Jadi kita tidak bisa samakan pengolahan tanaman di Indonesia dengan negara lain, yang kita produksi ini akan sesuai dengan kebutuhan itu," papar Bobby.

Alsintan produksi Pindad ini telah dipesan Kementan masing-masing sebanyak 50 unit untuk ketiga varian, rencananya pengiriman akan dilakukan secara bertahap pada tahun ini hingga terpenuhi permintaannya. "Tahap pertama pengiriman akan dilakukan bulan Juni tahun ini, dan akan dikirimkan lagi di bulan-bulan berikutnya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement