Selasa 18 Apr 2017 14:02 WIB

Wiranto: Jaga Netralitas Sebagai Aparat Keamanan

Rep: Santi Sopia/ Red: Winda Destiana Putri
Wiranto
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto mengingatkan aparat gabungan TNI dan Polri bahwa mereka tidak sedang menghadapi musuh ketika menjalankan tugas pengamanan pada Pilkada DKI putaran kedua ini. Karena yang dihadapi aparat, kata dia, adalah rakyat.

"Ingat, kita bukan akan menghadapi musuh, tetapi menghadapi rakyat," kata Menko Polhukam Wiranto saat memberikan pembekalan kepada petugas Pengamanan TPS TNI dan Polri Dalam Rangka Pengamanan Pilkada Prov. DKI Jakarta tahun 2017 di Ecovention Ancol, Jakarta, Selasa (18/4).

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan pendekatan yang bersifat persuasif dan edukatif agar kehadiran puluhan ribu aparat tidak menciptakan suasana intimidatif. Meskipun, aparat juga harus tetap bersikap tegas jika menghadapi masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum sehingga dapat menimbulkan potensi gangguan terhadap pelaksanaan Pilkada.

"Saya hanya berpesan, sebagai aparat keamanan, dulu saya juga pernah melaksanakan pemilu pertama yang bebas dari pengaruh militer dan kepolisian, ternyata bisa. Karena itu jaga netralitas kita sebagai aparat keamanan, sebagai penyelenggara pemilu," kata Menko Polhukam.

Menko Polhukam juga meminta kepada seluruh masyarakat di luar DKI jangan berbondong-bondong masuk ke DKI agar pelaksanaan Pilkada dapat terawat dan terjaga. Wiranto menjamin aparat keamanan, penyelengara Pemilu, pemerintah sebagai fasilitator akan melaksanakan kewajiban sebaik-baiknya. Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia itu mengingatkan jangan sampai ada pihak manapun yang mencoba untuk mengganggu, mencoba mencederai demokrasi yang sedang dijalankan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement