Senin 17 Apr 2017 18:50 WIB
Pilkada DKI

Fahira Idris: TPS-TPS Rawan Perlu Pengawasan Ekstra

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan pendukung Anies-Sandi yang menamakan, Bang Japar atau Kebangkitan Jawara dan Pengacara akan mengerahkan lebih banyak relawan untuk mengamankan kecurangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Pilkada DKI, Rabu (19/4) mendatang.

Salah satu dari sekian banyak rencana pengawasan tersebut adalah akan menempatkan lebih banyak relawan Bang Japar di TPS-TPS rawan di berbagai titik. Rencananya pendukung Anies-Sandi, Bang Japar ini akan ikut mengawas 13 ribu TPS di seluruh Jakarta.

“Kita sudah selesai memetakan TPS-TPS mana saja yang rawan dan perlu mendapat pengawasan ekstra," ujar inisiator Bang Japar yang juga Senator Jakarta Fahira Idris (17/4).

Fahira mengungkapkan TPS yang rawan adalah TPS yang berdasarkan hasil evaluasi putaran pertama, terjadi kekisruhan. Selain itu TPS-TPS yang pada putaran kedua berpotensi terjadi banyak permasalahan, seperti soal DPT dan pemaksaan kehendak untuk memilih padahal tidak memenuhi syarat.

Saat ini, kata dia, relawan Bang Japar sudah resmi menjadi bagian dari tim Advokasi Anies-Sandi yang memang sudah mempunyai izin untuk melakukan pengawasan di semua TPS di Jakarta. Relawan yang akan mengawasi TPS ini akan dilengkapi dengan surat tugas, dan tanda pengenal.

"Niat Bang Japar ikut mengawasi TPS adalah ikut membantu penyelenggara pilkada, agar pilkada ini tidak hanya luber, tetapi juga jujur dan adil dengan menangkal tindakan intimidatif, curang dan arogan yang menganggu ketertiban di TPS," jelasnya.

Dari sisi keamanan, para Jawara, jika dibutuhkan akan membantu mengamankan TPS dari oknum-oknum yang coba mengacau. "Kami akan cegah dengan cara-cara yang elegan, bermartabat, dan tentunya sesuai koridor hukum," katanya.

Sementara dari sisi hukum, para pengacara akan memastikan proses pemungutan dan penghitungan suara sesuai dengan aturan. Kepada oknum-oknum yang sengaja ingin membuat kisruh pada 19 April nanti, ia meminta mengurungkan niat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement