Senin 17 Apr 2017 16:48 WIB

Djarot: Dana Operasional RT-RW Naik

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Angga Indrawan
Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono (kiri) , Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama (tengah) dan Wakil Gubernur Petahana Djarot Saiful Hidayat (kanan) berjabat tangan bersama saat serah terima jabatan di Balai Kota Jakarta, Sabtu (15/4). Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono (kiri) , Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama (tengah) dan Wakil Gubernur Petahana Djarot Saiful Hidayat (kanan) berjabat tangan bersama saat serah terima jabatan di Balai Kota Jakarta, Sabtu (15/4). Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali aktif menjadi Gubernur DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan pengajuan kenaikan dana operasional untuk Rukung Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di wilayah DKI Jakarta telah disetujui oleh DPRD. Sebelum cuti kampanye Pilkada putaran kedua, kenaikan dana operasional RT dan RW diajukan ke DPRD.

“Pengajuannya sebelum kami cuti kampanye. Dan sekarang sudah disetujui oleh DPRD DKI,” kata Djarot dalam acara peresmian Program Bedah Rumah di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (17/4).

Menurut Djarot, kenaikan dana operasional RT dan RW akan mulai diterapkan pada bulan Mei. Kenaikan dana operasional RT meningkat tajam dark Rp 975 ribu menjadi Rp 1,5 juta per bulannya. Sementara dana operasional RW meningkat dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 2 juta per bulan.

"Semoga peranan RT dan RW semakin baik lagi membantu warga dan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta,” kata Djarot.

Sebanyak 30.337 RT dan 2.728 RW tersebar di Jakarta. Dengan rencana kenaikan tersebut, maka total anggaran bantuan operasional RT naik sebesar Rp 191 miliar dan RW sebesar Rp 26 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement