Senin 17 Apr 2017 16:43 WIB

Menko Polhukam Imbau Masyarakat Jangan Terlalu Percaya Survei Pilkada

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Menko Polhukam Wiranto
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Menko Polhukam Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengimbau, masyarakat agar tak terpengaruh oleh hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga terkait prediksi kemenangan pasangan calon dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Ia mengatakan, survei yang dilakukan oleh lembaga tak bisa diklaim 100 persen kebenarannya.

"Sebab, survei ada margin errornya, ada tingkat kesalahan yang membuat lembaga survei tidak bisa mengklaim hasilnya seratus persen, tidak bisa. Oleh karena itu masyarakat, jangan kemudian terpengaruh oleh survei yang diyakini atau diklaim sebagai sebuah kebenaran," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/4).

Begitu juga dengan perhitungan cepat usai pemungutan suara nanti. Wiranto meminta agar masyarakat tak menjadikan hasil perhitungan cepat atau quick count tersebut sebagai acuan dan patokan hasil Pilkada DKI putaran kedua nanti.

Masyarakat, kata dia, sebaiknya menunggu hasil resmi dari perhitungan yang dilakukan secara sah dan profesional yakni yang dilakukan oleh petugas KPU dan Bawaslu.

"Tentu nanti secara profesional, para petugas KPU, Bawaslu akan bekerja sekeras-kerasnya untuk menyelesaikan penghitungan secara sah. Sehingga itulah yang nanti kita akui sebagai sebuah kebenaran, yang kita hormati bersama," ujarnya.

Dia mengingatkan, agar para pendukung masing-masing calon tidak melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat lainnya serta menganggu ketertiban dan keamanan. 

"Kita menodai satu sistem demokrasi yang sudah kita bangun begitu bagus, yang sudah mendapatkan pujian dari dunia internasional, lalu kita nodai sendiri kan sayang sekali," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement