REPUBLIKA.CO.ID,BATU -- Libur Paskah yang berbarengan dengan akhir pekan berkontribusi mendongkrak tingkat okupansi hotel di Kota Batu. Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Batu, Titik S Riyanto, rata-rata okupansi hotel mencapai 80 persen.
Di Kota Batu, terdapat sekitar 75 hotel yang bernaung di bawah PHRI. "Hotel yang ikut bergabung di PHRI mulai dari yang biasa sampai hotel berbintang," jelasnya ketika dihubungi Republika pada Ahad (16/4).
Tingginya tingkat hunian hotel di Kota Batu juga ditunjang banyaknya destinasi wisata di Kota Batu. Mulai dari wisata alam, edukasi, hingga wahana permainan tersedia di kota berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa ini.
Titik mengatakan belum semua hotel di Kota Batu dapat dipesan secara online melalui aplikasi. Hal ini dikarenakan masih banyak hotel-hotel lawas dan konvensional yang pengelolanya belum melek teknologi.
Keterbatasan dana juga menjadi faktor lain yang menyebabkan belum semua hotel di Kota Batu masuk dalam sistem online travel agent (OTA). "Untuk hotel bintang tiga ke atas sudah melek OTA, makanya PHRI terus memberikan sosialisasi dan berupaya meng-upgrade hotel-hotel yang belum melek teknologi," ujarnya.