Ahad 16 Apr 2017 11:20 WIB

Panja Pemilihan Rektor UGM Bantah Isu Kecurangan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Bilal Ramadhan
Kampus Universitas Gadjah Mada
Foto: Republika/Musiron
Kampus Universitas Gadjah Mada

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Isu kecurangan dan persekongkolan tak sehat dalam pemillihan Rektor UGM terus menggelinding di tengah-tengah masyarakat kampus. Namun demikian Ketua Panitia Kerja (Panja) Seleksi dan Pemilihan Rektor UGM periode 2017-2022, Indarto membantah berita burung tersebut.

Menurutnya proses seleksi dan pemilihan Rektor UGM yang tengah berlangsung berjalan secara transparan, akuntabel, dan sesuai aturan. Indarto menampik adanya isu bahwa pelaksanaan seleksi dan pemilihan Rektor UGM diwarnai kecurangan maupun persekongkolan antara Panja Seleksi dan para pemilih Rektor.

“Semuanya berjalan transparan dan sesuai aturan,” ujar Indarto, Ahad (16/4).

Ia mengatakan, sebelum tahap penilaian oleh Senat Akademik, Panja telah menjaring berbagai suara melalui Forum Aspirasi Masyarakat Universitas yang terdiri dari dosen guru besar, dosen non guru besar, tenaga kependidikan, serta mahasiswa. 

Indarto menegaskan, hal tersebut menjadi bukti bahwa proses pemilihan rektor berjalan secara terbuka. Di sisi lain ia berharap semua pihak bisa ikut berpartisipasi agar proses pemilihan Rektor UGM berjalan dengan baik dan tidak terjebak oleh rumor-rumor yang belum jelas.

Semua pihak, katanya, bisa mempercayai anggota Senat Akademik dan Majelis Wali Amanat (MWA) terkait proses pemilihan rektor tahun ini. “Kita percaya sepenuhnya bahwa anggota Senat Akademik maupun MWA ini cerdas dan berintegritas. Sehingga tidak perlu diragukan otonominya sebagai pemegang suara dalam menyeleksi kandidat. Kita ciptakan suasana yang teduh, damai, dan berkeadilan,” kata Indarto.

Meski demikian ia mengaku senang proses seleksi kali ini mendapat perhatian dari banyak kalangan. Baik internal maupun eksternal. Termasuk Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Sementara itu, anggota Panja Seleksi dan Pemilihan Rektor UGM, Arie Sujito melihat, sejauh ini proses pemilihan telah berlangsung dengan baik.

Ia berharap ke depannya tidak ada lagi spekulasi dengan rumor atau tuduhan yang tidak mendasar. “Saya justru balik bertanya, apa yang dimaksud dengan tuduhan persekongkolan? Apa yang dilanggar dari aturan mainnya?,” kata Arie.

Karena itu ia berharap agar semua pihak mengawasi proses Seleksi dan Pemilihan Rektor UGM dengan spirit menjaga nama baik institusi dan demi penegakkan prinsip demokrasi kampus. Adapun tiga Bakal Calon Rektor UGM yang melenggang ke tahap seleksi selanjutnya adalah Panut Mulyono, Ali Agus, dan Erwan Agus Purwanto. Ketiganya ini akan mengikuti proses seleksi di tingkat Majelis Wali Amanat (MWA) pada Senin (17/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement