Sabtu 15 Apr 2017 18:56 WIB

Bawaslu: Pembagian Sembako Murah Itu Dugaan Politik Uang

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga mengantre dalam acara sembako murah yang digelar di Jalan Ngurah Rai, Kp. Sumur, Klender, Jakarta Timur, Jumat (14/4).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Warga mengantre dalam acara sembako murah yang digelar di Jalan Ngurah Rai, Kp. Sumur, Klender, Jakarta Timur, Jumat (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, Mimah Susanti mengatakan, pembagian sembako murah yang dilakukan oleh Relawan Gerbang Aswaja untuk Djarot di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kampung Sumur, Kelurahan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (14/4) dikategorikan pada dugaan politik uang. Hingga kini, kasus tersebut sedang dalam proses pemeriksaan Panwaslu kota Jakarta Timur. "Itu kan dugaan politik uang, sudah ditangani Panwaslu Kota Jakarta timur," kata Mimah saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu(15/4).

Sebelumnya, pada Jumat (15/4), Relawan Gerbang Aswaja yang di salah satu poster kegiatan tertulis untuk H Djarot Saiful Hidayat menyediakan sekitar 1.500 hingga 2.000 sembako yang di jual murah, untuk warga kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur. Sembako yang terdiri atas beras, gula, kopi, minyak sayur, dan mi instan tersebut di jual hanya Rp 20 ribu saja. Kegiatan bagi-bagi sembako murah bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pernah diadakan kegiatan serupa di beberapa daerah, seperti Cakung, Cilincing dan Duren Sawit.

Melihat kejadian tersebut, banyak yang menilai pengawasan dari Bawaslu DKI Jakarta mulai kendor. Namun, Mimah membantah hal tersebut. Menurut Mimah, pengawasan sudah dilakukan dengan maksimal di lapangan. "Sudah maksimal ya di lapangan," tegas Mimah mengakhiri pembicaraan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement