Sabtu 15 Apr 2017 16:52 WIB
Pilkada DKI Jakarta

Jakarta Berstatus Waspada Selama Pencoblosan dan Penghitungan Suara

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Reiny Dwinanda
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul.
Foto: Antara
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan DKI Jakarta berada dalam status waspada selama pemungutan dan penghitungan suara putaran kedua Pilkada. Ia melihat seluruh wilayah Jakarta bisa dikategorikan rawan selama pemungutan dan penghitungan suara. "Status pengamanan kami tingkatkan menjadi waspada," ujar Martinus kepada wartawan usai menghadiri diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4).

Martinus menjelaskan ada sekitar 36 ribu personel yang siap dipanggil sewaktu-waktu. Di luar itu, masih ada pasukan penyangga di luar kepolisian.

Meski demikian, Martinus menegaskan status waspada bukan berarti bahaya. Kewaspadaan ini merupakan upaya internal kepolisian untuk bersiaga jika sewaktu-waktu diminta bantuan secara mendadak. 

Tentang daerah yang dianggap paling rawan selama proses pemungutan dan penghitungan suara, Martinus menyatakan semua daerah memiliki tingkat kerawanan yang sama. Semua daerah dianggap rawan. "Karena itu, personel kami siap siaga," kata Martinus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement