Jumat 14 Apr 2017 08:25 WIB

Presiden Minta Pembangunan Bandara Kertajati dan Tol Bocimi Dikebut

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kab.Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kab.Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar pembangunan Bandara Kertajati dan pembangunan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dipercepat. Hal ini disampaikan Jokowi setelah mendapatkan masukan terkait pembangunan infrastruktur, saat kunjungan kerjanya ke Jawa Barat. Jokowi meminta, agar pembangunan bandara Kertajati pun ditargetkan dapat selesai pada akhir 2018 atau pada 2019.

"Saya mendapatkan masukan dari Wakil Gubernur mengenai Airport Kertajati yang berjalan, berjalan baik tapi kurang cepat. Ini yang mau saya dorong agar lebih cepat, sehingga 2019 bisa selesai. Syukur 2018 akhir bisa selesai," kata Jokowi, berdasarkan rilis resmi Istana, Kamis (13/4).  

PLN Dukung Kelistrikan Proyek Bandara Kertajati

Terkait percepatan pembangunan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Jokowi menilai diperlukan lantaran waktu tempuh Jakarta-Sukabumi yang berjarak sekitar 110 km itu membutuhkan waktu enam hingga sembilan jam.

"Jarak pendek tapi waktu tempuhnya sangat jauh sekali. Enam sampai sembilan jam. Ini juga akan saya dorong agar lebih dipercepat," kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, pembangunan runway bandara Kertajati ditargetkan dapat selesai pada akhir 2018. Sedangkan pembangunan terminal bandara merupakan lingkup pekerjaan daerah yang ditargetkan akan selesai pada 2019.

"Info yang baik tentang Kertajati, untuk run way dan semua air side (merupakan) lingkup pekerjaan pusat, Insyaallah bisa selesai akhir 2018. Sedangkan, terminal merupakan lingkup pekerjaan daerah rencananya 2019," kata Budi.

Budi mengatakan akan mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut sesuai dengan arahan Jokowi. "Kami akan minta percepat paling lambat awal 2019 seperti arahan bapak Presiden," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement