REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi Dakwah MUI, Fahmi Salim mengatakan, aksi rusuh dan umpatan yang dilakukan massa dengan atribut baju kotak-kotak di tabligh akbar di Kepulauan Seribu merupakan aksi komunis gaya baru.
Umpatan dan cacian yang ditunjukan kepada Ustaz Alfian Tanjung saat tabligh akbar berlangsung, kata Fahmi, merupakan bentuk anarkistis. "Aksi massa (berbaju kotak-kotak) di Kepulauan Seribu adalah bentuk anarkisme dan fasisme gaya Indonesia," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (13/4).
Dia menjelaskan, peristiwa tersebut juga membuktikan umat Islam saat ini adalah korban dari sikap intoleransi. "Umat Islam adalah korban intoleransi di tanah airnya sendiri," katanya.
Baca juga, Massa Kotak-Kotak Mengamuk dan Mencaci Saat Acara Tabligh Akbar.
Sebelumnya, beredar video tentang sumpah serapah dan aksi rusuh yang dibuat oleh masa berbaju kotak-kotak saat diadakan acara tabligh akbar di Kepualauan Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu.
Ustaz Alfian Tanjung yang menjadi pengisi acara tersebut mengatakan, sebetulnya secara normatif ia tidak ada persoalan. Hanya saja, tiba-tiba massa yang mengenakan baju kotak-kotak rusuh dan mencaci dirinya.
“Jadi lucu, giliran acara kita, dia ngamuk, nggak puguhan. Tapi yang jelas, mereka juga sumpah serapah, caci maki Islam, Muhammad, dan orang Arab,” ujarnya pada Rabu (12/4). Namun, Alfian dan rombongan sama sekali tidak terpancing dan tidak peduli sama sekali.