Rabu 12 Apr 2017 20:20 WIB

100-0-100 Jadi Target Pemkab Sleman 2019

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Fernan Rahadi
Logo Pemkab Sleman
Foto: wikipedia
Logo Pemkab Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemenuhan kebutuhan air minum sebanyak 100 persen, pengurangan kawasan kumuh menjadi nol persen, dan penyediaan akses sanitasi layak 100 persen menjadi target besar Pemkab Sleman pada akhir 2019. Gerakan 100-0-100 ini, menurut Asekda Bidang Pembangunan dan Ekonomi Sleman Suyamsih, sudah tertulis dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan 100-0-100 pada tahun akhir 2019,” katanya dalam Seminar Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Pemukiman di hotel Prima SR, Rabu (12/4). Adapun strategi yang disusun untuk mencapai target tersebut adalah dengan percepatan pengelolaan air minum, air limbah, persampahan dan lingkungan hidup, meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau, serta meningkatkan pengelolaan kawasan kumuh.

Adapun pencapaian pelayanan air minum di Kabupaten Sleman pada 2016 mencapai 98,40 persen. Artinya dari total jumlah penduduk 1.180.674 orang, masyarakat yang telah menerima pelayanan air minum sebanyak 1.161.783 orang. 

Sementara cakupan pembangunan air minum dan sanitasi sampai Februari 2017 meliputi beberapa aspek. Di antaranya pembangunan pengelolaan air limbah sudah mencapai 99,59 persen, pengelolaan sampah sekitar 52,96 persen, dan pembangunan permukiman layak di kawasan kumuh sudah mencapai 162,39 Hektar.

“Saat ini semuanya masih dalam proses penyelesaian,” kata Suyamsih. Ia mengakui, untuk mencapai target 100-0-100, Pemkab Sleman masih memiliki banyak PR yang harus diselesaikan. Maka itu Pemkab setempat telah membuat skala prioritas untuk menyelesaikan tugasnya satu per satu. 

 Sementara itu, Kepala Bagian Pembangunan Setda Sleman, Dwianta Sudibya menjelaskan bahwa percepatan pembangunan air minum dan sanitasi pemukiman ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Oleh karenanya seluruh pemangku kepentingan dari kalangan pemerintan dan non permerintah harus bersinergi untuk mencapai target tersebut,” kata Dwi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement