Rabu 12 Apr 2017 12:06 WIB

Cairan yang Disiram ke Novel Diduga tak Terlalu Pekat

Rep: Santi Sopia/ Red: Winda Destiana Putri
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).
Foto: AP
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim khusus kepolisian telah mengidentifikasi jenis cairan yang digunakan dalam penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan. Cairan yang digunakan diketahui masuk kategori H2so4 alias asam sulfat.

Tetapi diduga cairan tersebut tidak pada konsentrasi terlalu pekat. "Karena dengan konsentrasi yang terlalu pekat biasanya bisa membuat daging kulit sampai hancur," ujar Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di bilangan Menteng, Jakarta, Rabu (12/4).

Kapolri juga mengaku telah menyampaikan kepada rekan penyidik KPK bahwa kepolisian tentunya selalu siap bagi yang memerlukan bantuan pengamanan. Akan tetapi, Kapolri menambahkan, terkadang ada tindakan penyidik yang memang bersifat rahasia. Sehingga ia mengimbau untuk tetap berhati-hati.

"Kita siap untuk itu, tapi kan kadang-kadang ada yang bersifat rahasia tidak ingin untuk dikawal. Karena itu, hati-hati, kalau merasa ada ancaman, teror, segera minta bantuan resmi melalui ketua KPK, kita akan beri pengawalan."

Kepolisian telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus penyiraman air terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Tim khusus ini melibatkan Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya dan di-back up Mabes Polri. Tim khusus tersebut diklaim akan maksimal mengungkap dalang di balik kasus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement