Selasa 11 Apr 2017 20:46 WIB

TNBBS Disebut Benteng Terakhir Flora Fauna Sumatra

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Foto: www.sterilthunder.wordpress.com
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebagai warisan dunia yang telah ditetapkan UNESCO, kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) menjadi benteng terakhir terhadap ancaman keamanan kawasan ekologi. Pemulihan ekosistem dan pengamanan hutan, serta penegakkan hukum menjadi sangat diperlukan.

“TNBBS menjadi benteng terakhir yang dimiliki Pulau Sumatra. Dimana, kawasan TNBBS memiliki flora dan fauna yang mulai punah,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Sutono pada rapat pemulihan ekosistem kawasan TNBBS di Bandar Lampung, Selasa (11/4).

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Lampung tersebut mengatakan, pemprov sangat berkomitmen memberikan perhatian serius terhadap kawasan TNBBS, untuk menjaga keutuhan dan kelestarian flora dan fauna terhadap ancaman kepunahan. Komitmen ini didasarkan pada pengamanan hutan dan penegakkan hukum secara tegas.

Ia mengatakan kawasan hutan TNBBS yang sebagian berada di Lampung telah menjadi warisan dunia oleh UNESCO dengan nama The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (THRS). Sebagai warisan dunia, karena kawasan TNBBS berperan penting dalam ekologi tidak saja di Indonesia tetapi juga dunia.

Ancaman kepunahan terhadap flora dan fauna, menurut dia, telah terjadi. Perburuan liar, penebangan liar, dan pembukaan lahan masih berlangsung. Semua itu mengancam kepunahan gajah sumatra, harimau sumatra, badak sumatra, dan berbagai flora seperti bunga rafflesia (Rafflesia sp), amorphophallus titanum,  amorphophallus deculsiva, dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum speciosum).

Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Kemenhut Istanto mengatakan, pentingnya melindungi kawasan TNBBS dari ancaman kepunahan. Hal ini dikarenakan kawasan TNBBS bukan hanya kebanggaan bagi Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu maupun Sumatra, tetapi juga kebanggaan Indonesia bahkan dunia.

“Tetapi sangat disayangkan, apabila terdapat permasalahan yang terjadi di kawasan TNBBS, seperti perambahan liar dari oknum masyarakat pendatang dan perburuan liar,” katanya.

Istanto menambahkan kawasan TNBBS dapat diamankan dan diselamatkan dengan dukungan dan komitmen bersama, serta memberikan sanksi dan tindakan tegas terhadap oknum yang mengancam keselamatan flora dan fauna di kawasan TNBBS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement