Selasa 11 Apr 2017 15:07 WIB

Video Kampanye Ahok Dinilai Strategi Kasar untuk Menang

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
 Seorang warga melihat video kampanye calon pasangan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama di media internet, Senin (10/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Seorang warga melihat video kampanye calon pasangan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama di media internet, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video kampanye  Basuki-Djarot bertemakan 'Beragam itu Basuki-Djarot'  terus menuai kontroversi.  Video tersebut dinilai mencoreng arti dan makna dalam keberagaman dan toleransi yang sudah berpuluh-puluh tahun tumbuh di Indonesia.

“Bagi saya konten video ini sangat bahaya karena sudah mengarah kepada manipulasi psikologis yang dalam politik modern sudah dimuseumkan. Karena dianggap sebagai strategi yang kasar untuk meraih kemenangan dalam kompetisi politik," kata Wakil Ketua Komite III DPD Fahira kepada Republika.co.id, Selasa (11/4).

Video kampanye yang berdurasi sekitar dua menitan tersebut, menampilkan adegan aksi atau demo dari sekelompok orang yang berpakaian baju koko, berpeci, yang membawa spanduk 'Ganyang Cina'.

Menurut Fahira, video kampanye tersebut tidak lebih dari sebuah bentuk kampanye yang menjual ketakutan, untuk mempengaruhi publik agar terpaksa memilih calon penyebar video tersebut.

"Ya sangat jelas kontennya  penuh prasangka, menstigma, melabelisasi, dan menggeneralisasi suatu golongan keyakinan tertentu sebagai biang kerusuhan," tegas Fahira.

Ia berharap, masyarakat tidak terprovokasi dengan adanya video tersebut, dan tetap bisa menggunakan pikiran jernih.

Baca juga,  Video Kampanye Ahok-Djarot Dinilai Lecehkan Presiden Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement