REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kampung Akuarium menggelar peringatan satu tahun penggusuran kampung mereka. Peringatan yang digelar di tengah reruntuhan bangunan waga tersebut berlangusung meriah dan mewah.
Salah seorang tokoh Kampung Akuarium, Teddy Kusnedi (57 tahun), mengatakan, peringatan satu tahun tersebut untuk mengingatkan kembali pemerintah tentang tragedi penggusuran yang dialami warga di sana. "Agar pemerintah bisa melihat dengan mata mereka, kami masih berada di sini, kami masih ada di sini," ujarnya saat ditemui Republika.co.id, Selasa (11/4).
Teddy menjelaskan, acara tersebut dibuat memang untuk mengenang satu tahun tragedi yang membekas di hati masyarakat Kampung Akuarium. Tragedi penggusuran tersebut, kata dia, merupakan tragedi kemanusiaan yang melukai hati warga.
"Hampir semua anak-anak mengalami trauma akibat tragedi itu. Anak-anak di sini, semua kalau lihat Satpol PP benci sekali," ujarnya.
Luka mendalam yang dialami warga, kata dia, masiih tak bisa dilupakan. "Kita di sini untuk mengenang itu, bersama-sama untuk menunjukan kami tak perlu kemmewahan," jelasnya.
Teddy mengatakan, tidak pernah sama sekali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta duduk bersama dalam rencana penggusuran rumah warga. Pemerintah dengan alasan yang tak jelas, dengan tangan besi merobohkan semua bangunan. Warga hanya bisa pasrah mesin-mesin berat menghancurkan rumah mereka.